Wanita Ini Ditawari Ojek Konvensional oleh Pria Tua, Tak Disangka Ia Justru Dibikin Nangis di Jalan
"Sementara Pak Hartono, di usia senjanya msh hrs bertaruh nyawa menembus Jakarta bermodal motor Honda Astrea 1997, jaket tipis dan sandal jepit"
Tapi, betapa terkejutnya Tiara saat tau dimana Pak Hartono tinggal.
"Oh, tinggal di mana, Pak?" tanya gadis berambut sebahu itu.
"Cengkareng, Mba," jawab Pak Hartono singkat.
"CENG-KA-RENG? Jauh amat ke sini, Paaakk!" seru Tiara terkejut.
"Iya, Mba. Soalnya daerah sana sepi penumpang. Jadi saya keliling aja cari yg rame."
Selain harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencari nafkah dari Cengkareng ke Jakarta, rupanya sehari-hari Pak Hartono juga lebih banyak menghabiskan waktunya di jalan raya.
"Kalo narik jam berapa, Pak?"
"Jam 6."
"Pulang jam?"
"12 malam. Sdh selama itu cari penumpang ya kadang ndak dapet sama sekali, Mba."
Jawaban Pak Hartono pun membuat Tiara tak mampu lagi menahan air mata.
"Sampai sini aku tercekat krn kedua mata terasa panas, lelehan air mulai mengambang di kelopak."
Gadis itu teringat akan hari yang baru saja ia lalui.
Betapa nikmatnya rejeki yang telah ia dapat seharian.
"Hari itu byk berkah yg kudapat. Kerjaan lancar. Makan enak gratis dari klien. Bisa belanja skincare. Jajan frozen yogurt. Bahkan sempat pijat sebelum pulang."