Empat Kisah Warga yang Tersisa Dari Kebakaran Pabrik Tekstil di Mandalajati
kebakaran yang terjadi pada sebuah gudang penyimpanan kain pabrik tekstil di Jalan AH Nasution, juga menyisakan beberapa cerita yang dialami warga.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kebakaran merupakan peristiwa yang tentunya sebisa mungkin dihindari oleh masyarakat.
Karena, selain menimbulkan kerugian materi, tak jarang kebakaran juga menyebabkan adanya korban jiwa.
Tidak hanya menyebabkan kerusakan, kebakaran yang terjadi pada sebuah gudang penyimpanan kain pabrik tekstil di Jalan AH Nasution Nomor 105a RT 01 RW 04, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, juga menyisakan beberapa cerita yang dialami warga.
Apa sajakah itu? Tribun Jabar telah merangkumnya untuk Anda.
Sudah Operasi Katarak, Anak Asri Welas Harus Terima Kenyataan Ini. Doa Banjiri Instagramnya https://t.co/9wN0odKdOX via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 12, 2017
1. Rumah Warga yang Kotor dan Basah
Rumah milik Sulaeman (65), hanya berjarak sekira 20 meter saja dari lokasi kebakaran pabrik tekstil di Jalan AH Nasution Nomor 105a RT 01 RW 04, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.
Tim pemadam kebakaran pun menyemprotkan air ke rumah milik Sulaeman untuk mencegah penyebaran api.
Londisi lantai dua rumah milik Sulaeman tampak kotor dan basah. Tanah yang bercampur air menggenang membuat lantai rumah tampak kehitaman.
Perabot rumah seperti kasur, kursi, meja, bahkan perangkat elektronik seperti televisi yang berada di lantai dua, terutama di kamar Sulaeman pun tidak ada yang tidak terkena air. Semuanya basah kuyup.
2. Warga yang Menduga Api Berasal dari Batubara
Seorang warga yang juga merupakan karyawan di pabrik tekstil Sandang Sari, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Bandung, menduga api kebakaran berasal dari batubara.
"Ada yang bilang dari korsleting listrik. Tapi tidak mungkin. Saya kerja di situ (pabrik tekstil lokasi kebakaran), kemungkinan dari batubara," ujar Barkah, kepada Tribun Jabar, di pemukiman warga yang berada dekat lokasi kebakaran, di Kampung Tagog 2, Mandalajati, Bandung.
Lokasi penyimpanan batubara memang berada di dekat gudang penyimpanan kain.
Musim kemarau seperti ini, menurut Barkah, bisa muncul api pada batubara yang kepanasan karena pengaruh suhu dalam ruangan.
3. Warga Mencegat Tim Pemadam Kebakaran di Jalan Raya
Saat kebakaran di pabrik tekstil Jalan AH Nasution Nomor 105a RT 01 RW 04, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, tengah berlangsung pada Senin (11/9/2017), sebagian warga yang rumahnya berada sekira 20-50 meter dengan lokasi kebakaran mengamankan diri ke sebuah lapangan yang jaraknya sekira 100 meter ke arah selatan dari pabrik itu.
Kemudian, sebagian warga lagi berjaga di pinggir jalan raya untuk mencegat tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB).
"Jam satu pagi itu, sebagian warga keluarin motor, gas, dan barang berharga lain. Kumpul di lapangan dekat masjid. Saya dan warga yang lain di pinggir jalan buat cegat pemadam kebakaran," ujar Acim, salah satu warga di Kelurahan Sindang Jaya.
Kata Acim, jika tim pemadam kebakaran tidak dicegat, nanti mereka pasti akan menuju ke gerbang utama pabrik, bukan langsung ke bagian gudang kain pabrik yang terbakar yang berdekatan dengan rumah warga.
Polda Jabar Usulkan Pelaku Dugaan Pelecehan pada Bendera Merah Putih Dideportasi https://t.co/hohRgUes3S via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 12, 2017
4. Panasnya Api Terasa dalam Jarak 100 Meter oleh Warga
Panasnya api pada kebakaran sebuah pabrik tekstil di Jalan AH Nasution Nomor 105a RT 01 RW 04, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Senin (11/9/2017), terasa sampai 100 meter.
Hal itu dikatakan oleh Acim R, seorang warga, yang rumahnya berada sekitar 50 meter arah selatan dari lokasi kebakaran.
"Tadi jam satu pagi itu saya tidak bisa tidur karena hawa di rumah panas. Tahunya ada warga yang rumahnya cuma berjarak 20 meter dari pabrik, teriak-teriak, katanya ada kebakaran," ujar Acim, kepada Tribun Jabar, di lokasi.
"Saya dan warga yang lain langsung keluar rumah. Kami keluarkan motor dulu, tabung gas, terus matikan listrik. Saya pindahkan ke lapangan dekat masjid yang jaraknya 100 meter dari lokasi kebakaran. Dekat masjid itu hawanya panas sekali," tambah Acim.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/warga-yang-tinggal-di-sekitar-lokasi-kebakaran-jalan-ah-nasution_20170912_141728.jpg)