Buntut Pelecehan pada Bendera Merah Putih, Massa Sweeping Mes Pekerja Asing Tol Cisumdawu

Para pekerja disuruh berbaris di lapangan di tengah mess untuk memastikan tidak ada yang menyembunyikan pelaku pembuangan bendera merah putih.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ravianto
ISTIMEWA
Situasi di lokasi proyek pembangunan terowongan tol Cisumdawu saat didatangi warga, Minggu (10/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Massa melakukan sweeping di mess pekerja terowongan Tol Cisumdawu untuk mencari pelaku pelemparan bendera merah putih, Minggu (10/9/2017).

Massa melakukan sweeping ke setiap ruangan di mes yang menjadi tempat para pekerja beristirahat di sela melakukan pekerjaan pembuatan terowongan.

Massa yang merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat pun memaksa para pekerja, yang terdiri dari para pekerja asing berkewarganegaraan China, untuk keluar kamar.

Para pekerja disuruh berbaris di lapangan di tengah mess untuk memastikan tidak ada yang menyembunyikan pelaku pembuangan bendera merah putih ke tanah.

"Keluar! Keluar! Bawa passport dan dokumen!" Teriak massa sembari memaksa para pekerja asing tersebut keluar.

Satu di antara mereka bahkan tak dapat menahan emosi dan berteriak-teriak menggunakan kata-kata kasar dan rasis.

Sebelumnya, pihak kepolisian bersama tentara telah lebih dulu melakukan pemeriksaan ke tiap kamar di mess tersebut untuk mencari keberadaan pelaku.

Namun rupanya massa belum puas dan mensweeping kembali setiap kamar untuk memastikan sendiri keberadaan pelaku.

Mess tersebut hanya berjarak sekira 300 meter dari lokasi insiden pelemparan bendera ke tanah yang terjadi di gerbang lokasi proyek.

Sweeping mess pekerja proyek terowongan tol Cisumdawu tersebut merupakan buntut dari dugaan pelecehan bendera merah putih oleh pekerja asing di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu.

Pekerja asing berkewarganegaraan China atas nama Chenapa diduga melecehkan bendera merah putih dengan melemparkannya ke tanah.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Kejadian dugaan penghinaan bendera merah putih oleh pekerja asing proyek terowongan Tol Cisumdawu diawali dari bendera yang dibuang ke tanah.

Hal tersebut diceritakan Dede Tarmedi (40), penjaga keamanan proyek terowongan Tol Cisumdawu sekaligus saksi mata insiden tersebut, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu, desa Cigendel, kecamatan Pamulihan, Minggu (10/9/2017).

Pada Tribun Jabar, Dede Tarmedi menceritakan kronologi kejadian dugaan pelecehan bendera merah putih tersebut.

"Di gerbang itu (proyek terowongan) ada dua bendera, memang menghalangi sedikit," ujar Dede Tarmedi.

Dede bercerita, seorang pekerja asing melepaskan bendera pertama dari besi yang menjadi tiangnya dan melemparkannya ke tanah.

Ketika itu, Dede Tarmedi mengaku, dirinya masih bersabar tetapi memperhatikan pekerja yang melempar bendera tersebut.

Baca: Henny Silalahi: Bayi Saya Mati Hanya Karena Rp 6 Juta yang Nggak Bisa Dibayar Saat Itu

Kemudian, pekerja tersebut kembali melepaskan bendera kedua dan kembali melemparkannya ke tanah.

"Di situ saya marah, itu bendera negara saya dilempar ke tanah," ujar Dede.

Dede kemudian menegur pekerja tersebut memintanya untuk meminta maaf sekaligus memberi sanksi pada pekerja tersebut.

Sanksi yang diberikan pada pekerja tersebut adalah memberikan hormat pada bendera merah putih.

"Yang bikin marah itu kenapa harus dilempar padahal bisa diberikan ke saya saja," ujar Dede Tarmedi.

Baca: Maia dan Mulan Jameela Tak Sengaja Bertemu di Pesta Ultah Putri Krisdayanti, Bagaimana Reaksinya?

Warga Datangi Lokasi

Polisi dan tentara berjaga di lokasi proyek Tol Cisumdawu pasca ada dugaan adanya pekerja proyek terowongan Tol Cisumdawu diduga melecehkan bendera merah putih Republik Indonesia.

Seorang pekerja proyek terowongan Tol Cisumdawu yang terletak di desa Cigendel, kecamatan Pamulihan, kabupaten Sumedang, diduga melecehkan bendera merah putih, Minggu (10/9/2017).

Pekerja proyek terowongan Tol Cisumdawu tersebut diduga melemparkan bendera merah putih yang terpasang di gerbang terowongan tol Cisumdawu.

"Kejadiannya sekitar 08.30 WIB," ujar petugas keamanan proyek terowongan tol Cisumdawu, Dede Tarmedi (40).

Saat ini beberapa organisasi masyarakat bersama warga mendatangi lokasi proyek terowongan Tol Cisumdawu.

Para anggota organisasi masyarakat tersebut menuntut kejelasan dan permintaan maaf terkait kejadian pelemparan bendera merah putih tersebut.

Saat ini, proses mediasi antara perusaan MCC selaku perusahaan yang mengerjakan proyek terowongan, dan warga bersama beberapa organisasi masyarakat Sumedang masih berlangsung.

Baca: 7 Hari Menghilang, Ini Penampakan dan Pernyataan Terbaru Pemimpin Korut Kim Jong Un di Televisi

Pekerja Asing Tersebut Menghilang

Pelaku pelecehan bendera merah putih di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu di desa Cigendel, kecamatan Pamulihan, kabupaten Sumedang, diduga melarikan diri.

Hal tersebut diduga karena pelaku, yang merupakan pekerja asing atas nama Chenapa (40), warga negara China, takut diamuk massa.

Menurut pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, Minggu (10/9/2017), baik kepolisian maupun massa gabungan dari beberapa organisasi masyarakat masih berkumpul di mess yang berjarak sekira 300 meter dari lokasi kejadian.

Baca: Wow! Ayu Ting Ting Pakai Kaos yang Harganya 8 Kali Lipat Dari Kaos Selena Gomez

Massa masih berkumpul menunggu pelaku pembuangan bendera merah putih ke tanah untuk meminta maaf secara langsung.

Sayangnya, baik kepolisian maupun anggota koramil pamulihan tidak mengetahui di mana pelaku saat ini.

Bahkan perusahaan yang menaungi pekerja asing asal China tersebut, PT MCC , tidak mengetahui di mana pelaku.

"Belum tahu posisinya, masih dicari pelakunya," ujar Iptu Agus Permana, Kapolsek Pamulihan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved