AKN Cimahi Vakum
EKSKLUSIF - AKN Cimahi Masih Mencari Lahan untuk Kampus Baru
Sambil menunggu bangunannya selesai, kata dia, AKN belajar menggunakan gedung BITC.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - ANGKATAN pertama AKN diwisuda pada akhir 2016 dan Maret 2017.
Lulusannya sudah bekerja di beberapa perusahaan dan ada pula yang melanjutkan ke jenjang S1.
Setelah meluluskan angkatan pertama, AKN membuka penerimaan mahasiswa baru pada 2016.
Namun, karena terjadi peralihan fungsi gedung BITC yang dijadikan pusat bisnis animasi dan teknologi, AKN pun terpaksa terusir dan harus vakum sampai saat ini.
Baca: Terjadi Perubahan Pada Pertandingan Persib Bandung VS Semen Padang
"Angkatan kedua ini di-pending karena ada kebingungan masalah sarana prasarana. Gedung BITC, yang dulu dipakai angkatan pertama, sudah tidak bisa dipakai lagi karena alih fungsi menjadi gedung khusus bisnis," ujar Tita Mariam, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdik Kota Cimahi, di ruang kerjanya di kompleks perkantoran Kota Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Kamis (24/8/2017).

Tita mengatakan, syarat dari kementerian itu AKN harus memiliki gedung dan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran dan praktik.
Sisi Lain Indria Pegawai BNN Cantik Semasa Hidupnya di Mata Tetangga, Cukup Mengejutkan https://t.co/PckPw0szh3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 6, 2017
"Sekarang di Cimahi lagi dicari lahannya," katanya.
Chanifah Listyarini, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, mengatakan pada awal pengajuan program AKN kepada pemerintah pusat sebetulnya Pemkot Cimahi mengajukan Lapangan Krida sebagai lokasi pembangunan gedung AKN ke depannya.
Sambil menunggu bangunannya selesai, kata dia, AKN belajar menggunakan gedung BITC.
Persib Bandung Tawarkan Gaji Fantastis untuk Febri Hariyadi yang Berpeluang Main di Manchester City https://t.co/IlWI2U2AyE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 6, 2017
"Dulu itu, Pemkot yang menyediakan tanah dan pembangunannya dilakukan oleh pusat. Yang kami siapkan adalah Lapangan Krida, pemerintah pusat pun sudah meninjau Lapangan Krida dan menyatakan bisa dibangun untuk AKN," katanya.
Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, ujar Chanifah, ada beberapa kebijakan pusat dan daerah yang berubah seperti peralihan AKN dari yang awalna di bawah Kemendikbud menjadi di bawah Menristek Dikti.

"Di bawah Menristek Dikti, aturannya berubah, pembangunan gedung AKN itu harus daerah yang menanggung semuanya. Akhirnya kami goyang juga, berapa duit yang harus kami selesaikan. Kemudian kebijakan daerah juga yang membangun Technopark di Lapangan Krida. Sekarang kami tidak punya tanah lagi," katanya.
Baca: Malang Nian Nasib Pria Ini, Pergoki Istri di Atas Ranjang dengan Bos Hingga Harus Hadapi Penjara
Chanifah mengaku sudah berupaya mencari lahan pengganti untuk pembangunan gedung AKN.
Bahkan, kata dia, pada 2016 Bappeda sudah mengajukan pembelian tanah untuk AKN yang dikelola oleh Dinas Pendidikan.
"Secara perencanaan kami sudah menyiapkan itu semua, tapi Dinas Pendidikan sebagai leading- nya tidak bisa merealisasi itu," ucapnya. (*)
Laporan Eksklusif ini selengkapnya bisa Anda baca di Koran Tribun Jabar edisi Rabu (6/9/2017).
Baca: VIDEO TEASER EKSKLUSIF-Akademi Komunitas Negeri di Cimahi Hanya Bertahan Dua Tahun