Jalan Rusak Parah Sepanjang 17 Kilometer, Naik Ojek Pun Ongkosnya Capai Rp 150 Ribu

Ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Cirama Girang dengan Desa Cigunung Herang di Kecamatan Cikalongkulon sepanjang . . .

TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ
Ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Cirama Girang dengan Desa Cigunung Herang di Kecamatan Cikalongkulon sepanjang 17 kilometer dalam kondisi rusak berat, Kamis (31/082017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIANJUR - Ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Cirama Girang dengan Desa Cigunung Herang di Kecamatan Cikalongkulon sepanjang 17 kilometer dalam kondisi rusak berat.

Nyaris tak terlihat aspal di sepanjang jalan, batu-batu besar seukuran bola masih teronggok sebagian runcing dan sangat licin jika terkena air hujan.

Rusaknya jalan membuat ongkos ojek dari simpang Jalan Raya Cikalong-Purwakarta menjadi mahal.

Siang hari ongkos ojek menuju Desa Cigunung Herang ditarif Rp 60 ribu dan pada malam hari Rp 150 ribu.

Baca: Kisah Bobotoh Cantik Zahra dengan Segudang Prestasi, 6 Tahun Sudah Duduk di Kelas 3 SD

Waktu tempuh perjalanan dari simpang Cikalongkulon menuju Desa Cigunung Herang sekitar dua jam perjalanan. Di tengah perjalanan akan terlihat perkebunan kakao yang juga terdapat batu-batu sebesar rumah di tengah tanaman bahan cokelat tersebut.

Desa Cigunung Herang seperti terisolir dengan rusaknya jalan tersebut. Desa ini berbatasan dengan wilayah Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bogor. Untuk menuju Purwakarta warga harus melintas dua sungai yang mengering dan sebuah jembatan kayu yang hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua.


Jalan rusak juga terdapat di wilayah Purwakarta. Pasalnya untuk menuju Desa Cigunung Herang, di tengah perkebunan kakao harus melintasi Kampung Jawa yang masuk ke wilayah Purwakarta. Kondisi jalannya sama persis berbatu dan terjal.

Mata pencaharian warga di kampung-kampung yang masuk ke desa tersebut rata-rata sebagai petani. Namun karena kekeringan melanda hampir satu bulan, banyak warga yang akhirnya mengadu nasib menjadi buruh bangunan ke wilayah kota.

"Di sini lahan sudah kering, tak bisa ditanami, sungai juga mengering. Banyak warga yang akhirnya ke kota menjadi buruh bangunan," kata Suryadi (45) warga Kampung Tegal Panjang, Desa Cigunung Herang, Kamis (31/8/2017).


Kepala Desa Cigunung Herang, Totom Tamtomo, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali membuat proposal untuk perbaikan jalan termasuk saat kampanye bupati beberapa waktu lalu.

"Saya sudah membuat proposal perbaikan jalan beberapa kali. Termasuk langsung bertemu dengan bupati saat kampanye beberapa waktu lalu. Dari penuturan saat bertemu ia sudah siap untuk memperbaiki jalan ini," kata Totom.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved