Anak Kembar Siam

Kisah Anak Kembar Siam Asal Garut Sempat Disembunyikan Sang Ayah dari Istrinya, Ternyata Hobi Ngaji

Putri dan Dewi adalah anak dari pasangan suami istri Iwan Kurniawan (39) Yani (30), warga Kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan . . .

Editor: Dedy Herdiana
Dokumentasi Humas RSHS Bandung
Putri dan Dewi, anak kembar siam asal Garut saat tengah bermain di ranjang rawat RSHS Bandung, Senin (28/8/2017). 

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Anak kembar siam asal Kabupaten Garut, yang bernama Al Putri Anugrah (Putri) dan Al Putri Dewi Ningsih (Dewi) itu tengah sibuk menyusun mainan berupa kepingan plastik susun di atas ranjang rawat ruang Kemuning, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (28/8/2017).

Meski dengan posisi badan terbaring, keduanya tampak lincah menyusun kepingan plastik hingga berbentuk menyerupai mobil. Ruang gerak keduanya kadang terbatas.

Hal itu disebabkan karena Putri dan Dewi terlahir dengan kondisi kembar siam dempet.

Bisa dibilang, Putri dan Dewi punya dua jiwa dalam satu raga.

Baca: Baru Siraman dan Pengajian, Raisa Tampak Cantik dan Bahagia. Tapi Benarkah Hamish Daud Malah Stres?

Keduanya terlahir dengan kondisi dempet yang memiliki dua kepala, dua badan, empat tangan dan tiga kaki serta sejumlah organ vital yang menyatu.

Dengan kondisi itu, sulit kemungkinan pemisahan badan dilakukan.

Al Putri Anugrah dan Al Putri Dewi Ningsih (4), digendong kedua orang tuanya Iwan Setiawan dan Yani. Anak kembar siam itu kini tengah menjalani perawatan di RSHS Bandung.
Al Putri Anugrah dan Al Putri Dewi Ningsih (4), digendong kedua orang tuanya Iwan Setiawan dan Yani. Anak kembar siam itu kini tengah menjalani perawatan di RSHS Bandung. (ISTIMEWA)

Putri dan Dewi adalah anak dari pasangan suami istri Iwan Kurniawan (39) Yani (30), warga Kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.


Iwan, sang Ayah, berkisah tentang kondisi janin dua putrinya yang sempat dia sembunyikan dari sang istri.

Proses kelahiran Putri dan Dewi terjadi di salah satu rumah sakit di Tanjung Pinang.

Saat itu, kata Iwan, kejanggalan tentang kondisi bayinya mulai tampak pada usia kehamilan 7 bulan.

Saat menjalani pemeriksaan USG, sang dokter memperlihatkan hasil yang membuat Iwan terkejut karena melihat fisik anaknya mengalami kelainan.

Iwan tak mau membuat sang istri kecewa. Dia pun bersiasat bersama dokter untuk menyembunyikan keadaan fisik buah hatinya dari Yani.

Putri dan Dewi lahir pada 29 Oktober 2013. Bahkan, 45 hari setelah kelahiran sang bayi, Yani belum mengetahui kenyataan berat yang ia hadapi.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved