Tak Punya Pilihan Lain, Kakek Ondo Tetap Jualan Kecimpring, Meski Harus Pergi Pulang Garut-Bandung

Tak heran ia pun harus pergi pulang Garut-Bandung hanya untuk menjajakan kecimpring.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Kakek Ondo, penjual kecimpring asal Garut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Tubuhnya sudah bungkuk, langkah kakinya terasa berat, namun kakek Ondo (70) tak putus asa untuk mengais rezeki.

Memikul dua karung kecil berisi kecimpring, penganan renyah khas Sunda terbuat dari singkong, Ondo berkeliling di sekitar Jalan Cimanuk, Kota Bandung, Kamis (24/8/2017) siang.

Berkeliling menawarkan kecimpring di Kota Bandung merupakan aktivitas kesehariannya. Ondo sendiri sehari-hari menetap di Garut. Tak heran ia pun harus pergi pulang Garut-Bandung hanya untuk menjajakan kecimpring.

Baca: Nggak Nyangka! Bos Fisrt Travel Anniesa Hasibuan Pernah Masuk Daftar 10 Wanita Inspiratif Indonesia

Dari Garut, setiap hari Ondo berangkat pukul 05.00. Kadang menggunakan kereta api, terkadang menumpang bus hingga tiba di Bandung.

Sehari penuh waktunya habis untuk berkeliling menawarkan kecimpring di Bandung. Jika waktu telah menunjukkan pukul 17.00, ia pun bersiap diri untuk segera pulang kembali ke Garut.    

 


                                          

Ketika ditemui di Jalan Cimanuk, Bandung, Kamis (24/8/2017) siang, ia baru mengantongi uang Rp 20 ribu. Padahal untuk ongkos pergi pulang garut-Bandung, minimal harus mengantongi uang Rp 40 ribu.

Menurut Ondo, sehari-hari pun ia hanya mendapatkan uang antara Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. Satu bungkus kecimpring dijualnya Rp 7.500. Kecimpring itu diproduksi oleh keluarganya di Garut.

"Belum dapat penghasilan banyak, paling untuk ongkos doang dan dipakai makan pun habis," ujar Ondo kepada Tribun Jabar di Jalan Cimanuk, Kota Bandung, Kamis (24/8/2017) siang.

Mengenakan kemeja putih lusuh, celana jins belel dan stopi, ia tengah duduk di trotoar jalan sembari menunggu datangnya pembeli.

Mengaku sudah lama berkeliling jualan kecimpring, Ondo pun mengaku lupa sudah berapa tahun ia berjualan makanan terbuat dari singkong itu.


Ondo engaku sudah lama menjadi penjual kecimpring keliling di Bandung, bahkan ia tidak tahu persis sudah berapa lama ia berjualan.

Namun yang pasti, kata Ondo, selama sekian tahun berjualan kecimpring, belum pernah sekalipun dalam sehari barang daganganya ludes tak tersisa.

Ondo mengaku setia menekuni profesinya itu karena tidak punya pilihan lain. Di kampung halamannya di Garut, tidak ada yang bisa dilakukannya. Ia tak memiliki lahan untuk bercocok tanam.

"Mending jualan kecimpring saja. Meski penghasilannya kecil tapi tetap dapat uang," ujar Ondo.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved