Seni Decoupage yang Tengah Naik Daun di Bandung, Membuatnya Perlu Ketelitian

Media yang digunakan beragam, mulai kanvas, tas, dompet, nampan, hiasan dinding atau media bergelombang sekali pun seperti guci.

Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Isa Rian Fadilah
Decoupage 

"Untuk sospeso trasparentem kesulitannya itu menggunting tisunya harus teliti. Tisu harus dibuat mirip seperti bunga asli. Di situlah seninya," kata Arista.

Sospeso terbesar yang pernah ia buat berukuran 40 cm x 40 cm bermotif bunga matahari. Produk ini terjual seharga Rp 350 ribu.

Sejauh ini, Arista banyak menerima pesanan sospeso untuk tas dan vintage. "Kemarin pas kenaikan kelas banyak yang pesan tas sepaket dengan tempat pensil," katanya.


Arista kini aktif di Decoupage Lover Bandung. Selain itu, ia pun kerap memberikan pelatihan kepada anggota PKK, hingga diundang memberikan pelatihan di instansi-instansi pemerintahan. Sembari membuat decoupage, Arista pun membuka kursus decoupage di kediamannya.

"Sekarang di Bandung ini Decoupage sudah cukup populer. Banyak orang pakai tas decoupage ke mal," ucapnya.

Tas pandan Tasik dipatok seharga Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu. Sedangkan tas kulit rotan Bali dibanderol Rp 450 ribu.

Untuk meningkatkan kapasitas dan jaringan, Arista kerap mengikuti pameran-pameran craft. Terakhir, ia terlibat di Habibie Craft yang digelar di Jakarta. "Decoupage ini bagus untuk menggerakkan ibu-ibu rumah tangga supaya produktif," ucapnya.

Koleksi Rista Craft bisa dilihat di Instagram @Arista_RistaCraft.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved