Kasus First Travel
Selain Beli Tas Mewah, Duit First Travel Juga Mengalir ke Inggris, Beli Apa Kok Sampai Rp 12 Miliar?
Padahal sebelumnya diberitakan bahwa First Travel telah memberangkatkan sekitar 35 ribu orang ke tanah suci.
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Biro perjalanan umrah First Travel telah dibekukan pemerintah setelah tak mampu memberangkatkan ribuan jemaahnya.
Kedua pemilik First Travel, pasangan Andika Surachman-Anniesa Hasibuan juga sudah dicokok polisi untuk dimintai pertanggungjawaban.
Sejak 2009, First Travel ditengarai telah menghimpun dana lebih dari Rp 1 triliun.
Menurut Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin kepada Tribunnews, ada 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana perjalanan umrah kepada First Travel atau setidaknya lebih Rp 1 triliun untuk pembayaran paket promo murah Rp 14,3 juta per orang.
Jumlah tersebut diperkirakan bertambah karena tidak sedikit calon jemaah yang menyetorkan dana Rp25 juta per orang untuk paket reguler dan Rp 54 juta per orang untuk paket VIP.
Usia Pernikahan Belum Sebulan, Artis Mualaf Ini Pamer Perut Buncit. Netter: Kok Gak Jadi Beban? https://t.co/Y2qwqJOGhh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 22, 2017
Dari data kepolisian, dari 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana kepada First Travel, ada 56 ribu calon jemaah yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci sejak 2015 dengan kerugian sekitar Rp 808,8 miliar jika seluruhnya merupakan paket umrah promo murah Rp 14,3 juta.
Menurut Kiagus, sebagian dana First Travel diinvestasikan oleh pemiliknya dalam bentuk pembelian saham perusahaan, valuta asing (valas) dan surat berjangka.
Andika Surachman sendiri dikabarkan sebelum ditangkap kepolisian sempat membeli sebuah perusahaan yang juga bergerak di bidang penyelenggaraan perjalanan umrah dan haji, PT Interculture Tourindo, pada Mei 2017.
Perusahaan yang dibeli oleh Andika itu dalam keadaan 'mati suri' dan dikendalikan anak buahnya di First Travel, Icha.
Menurut Kiagus, sebagian dana lainnya dari First Travel digunakan oleh Andika-Anniessa untuk pembelian barang pribadi seperti tas dan sepatu branded.
"Barang pribadi yang dibeli macam-macam, ada tas, sepatu, dan lain-lain," ungkapnya.
Tas branded bisa dilihat di akun media sosial pasangan tersebut di mana keduanya memang sering mengumbar kemewahan.
Setidaknya ada lebih 20 tas mewah bermerek berbagai varian yang terpajang di akun media sosial Anniesa Hasibuan.
Di antaranya tas merek Hermes, Chanel, Moschino, Valentino, Fendi, Dior, Louis Vuitton hingga MCM.
Persib Bandung Siap Ikuti Turnamen Antarklub se-Asia Tenggara, Akhir Tahun Ini https://t.co/6ShlwJZpvi via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 22, 2017
Untuk tas Small Boy Channel Handbag yang ditenteng Anniesa dibanderol dengan harga kisaran Rp 50 jutaan.
Sementara, satu tas Hermes Birkin, berkisar antara Rp 230 juta hingga Rp 500 jutaan.
Baca: Gibran Rakabuming: Terima Kasih Om, Saya Tidak Mau Berbisnis dengan Pemerintah
Jika ditotal, harga lebih 20 koleksi tas mewah Anniesa mencapai angka miliaran rupiah.
Selain barang-barang mewah, dana First Travel juga mengalir ke Inggris.
Hal itu diketahui setelah penyidik dari Dirtipidum Bareskrim Polri juga menelusuri aset yang berada di luar negeri.
Berdasarkan hasil penelusuran, penyidik berhasil menemukan bahwa pasangan Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan memiliki restoran di Inggris.
"Di Inggris itu bukan cabang tapi menurut tersangka membeli restoran di Inggris, jadi itu aset juga," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak kepada wartawan saat rilis di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).
Herry Rudolf mengungkapkan bahwa restoran tersebut dibeli dengan harga 700 ribu poundsterling.
"Restoran di Inggris itu dia beli 700 ribu poundsterling. Informasinya masih beroperasi," kata Herry Rudolf.
Jika dirupiahkan, berarti restoran tersebut dibeli seharga sekitar Rp 12 miliar.
Ini Dialog Antara Ahmad Dhani, Buni Yani, dan Ketua Majelis Hakim Saat Sidang di Bandung https://t.co/2PeJwYW3Wh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 22, 2017
Saat ini penyidik sedang melakukan pengecekan terhadap restoran tersebut di Inggris.
"Ini yang sedang coba lakukan pengecekan. Pertama dari dokumen yang dia miliki di sana ini masih dalam proses," ujar Herry Rudolf seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Seperti diketahui First Travel hanya memberangkatkan 14 ribu orang dari 70 ribu jamaah yang mendaftar.
Padahal sebelumnya diberitakan bahwa First Travel telah memberangkatkan sekitar 35 ribu orang ke tanah suci.
Secara terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, dari penyidikan terungkap First Travel mempunyai utang kepada sejumlah maskapai penerbangan dan hotel di Arab Saudi sebanyak lebih Rp 104 miliar.
Jumlah utang First Travel bertambah lantaran pihak PT Moisani Manggala Wisata juga melapor ke Bareskrim biro perjalanan umrah Andika-Anniesa itu berutang Rp 9,6 miliar untuk pengadaan tiket pesawat dan visa calon jemaah sejak Januari 2017.
Baca: Resep Lontong Sayur Padang yang Pedasnya Nikmat
Baca: Dari 40 Terduga Teroris yang Ditangkap, 38 di Antaranya Orang Jabar
Sejauh ini, penyidik Bareskrim baru sekedar menggeledah tiga rumah, termasuk rumah bak Istana milik Andika-Anniesa di Sentul City Bogor yang diklaim pemiliknya seharga Rp 30 miliar, dan dua kantor First Travel.
Penyitaan aset-aset bangunan tersebut menunggu perizinan pengadilan. Selain itu, juga telah disita empat unit mobil dan 47 buku tabungan.(*)