Penangkapan Teroris

Dari 40 Terduga Teroris yang Ditangkap, 38 di Antaranya Orang Jabar

Hal itu dikatakan Anton, jika dibiarkan bisa menyebabkan kekacauan dan keamanan negara Republik Indonesia.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Kolase Tribun Jabar
(insert kanan: Agus Wiguna) Tim Densus 88 dan Gegana Polda Jabar melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan dalam pidatonya di Graha Bhayangkara, menyebut terduga teroris yang sudah ditangkap sebagian besar warga Jawa Barat.

Ia mengatakan ada 40 terduga teroris yang sudah ditangkap dan 38 orang di antaranya merupakan asal Jawa Barat.

"Beberapa waktu yang lalu terduga teroris yang ditangkap mulai dari bom Kampung Melayu, Cicendo dan yang lainnya kebanyakan orang Jawa Barat," ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan di Graha Bhayangkara, Selasa (21/8/2017).

Selain itu menurutnya, banyak organisasi dan kelompok terlarang yang berkembang di lingkungan kampus di Jawa Barat.


Untuk itu dalam pidatonya ia mengajak para rektor dan dekan PTN/PTS untuk bersama sama memerangi radikalisme di Jawa Barat.

Hal itu dikatakan Anton, jika dibiarkan bisa menyebabkan kekacauan dan keamanan negara Republik Indonesia.

"Hal itu harus menjadi satu perhatian pihak kepolisian, pemerintah dan pihak perguruan tinggi untuk perlu berperan memberantas faham radikalisme supaya tidak terus berkembang," ujarnya.

Mengapa Teroris Betah di Bandung? Ini jawabannya

Beberapa waktu belakangan, pihak kepolisian banyak meringkus para terduga teroris.

Dari beberapa penangkapan terduga teroris, banyak di antaranya ditangkap di kota maupun Kabupaten Bandung.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan di masyarakat, kenapa teroris suka tinggal di Bandung?

Ditemui Tribun Jabar usai memberi materi pada acara Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran (Unpad) di kampus Unpad Jatinangor, Senin (21/8/2017) lalu, Deputi VI Bidang Informasi dan Komunikasi Badan Intelijen Negara (BIN), Sundawan Salya, mencoba menjawabnya.

"Ini sebetulnya saya belum lakukan analisis, tapi mungkin masyarakat Bandung itu egaliter," ujar Sundawan Salya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved