EKSKLUSIF- 120 dari 200 Personel Pemadam Kebakaran Kota Bandung Sudah Tua

Dari 200 personel, sekitar 120 orang yang statusnya PNS usianya juga sudah tua, bahkan ada yang menjelang pensiun.

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUN JABAR/Daniel Andreand Damanik
Petugas Pemadam kebakaran dan Mobil Pemadam Kebakaran Kota Bandung di lokasi kebakaran Jalan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jumat (11/8/2017). 

Laporan Tim Peliput Tribun Jabar

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Di tengah masih tingginya jumlah kebakaran di Kota Bandung, sejumlah permasalahan masih melingkupi Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) kota ini.

Selain minimnya peralatan dan masih kurangnya jumlah personel, permasalahan lain timbul karena lebih dari separuh personel pemadam api yang kini bertugas ternyata sudah berusia tua dan sebentar lagi pensiun.

"Dari 200 personel, sekitar 120 orang yang statusnya PNS usianya juga sudah tua, bahkan ada yang menjelang pensiun. Adapun sisanya yang masih muda-muda belum PNS, masih pekerja harian lepas," ujar Ferdi Ligaswara, Kepala Diskar PB Kota Bandung, di Markas Diskar PB Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Selasa (15/8/2017).

Baca: Leuhang,Terapi Uap Rempah yang Jadi Langganan Pejabat dan Tamu Mancanegara

Dengan luas wilayah yang harus dilayani, kata Ferdi Ligaswara, idealnya Diskar PB Kota Bandung setidaknya memiliki 500 personel.

Namun, untuk kerja maksimal, jumlah personel ideal ini tentu juga harus diperlengkapi dengan peralatan yang cukup.

Sejauh ini, Diskar PB Kota Bandung baru memiliki 39 mobil untuk pemadaman api yang terdiri dari mobil pancar, rescue, tanker, commando, snorkle, dan tangga.

"Perlengkapan kami masih kalah dengan kota besar lain seperti Makassar yang sudah memiliki 60 unit armada. Tapi dengan Semarang atau Surabaya masih seimbang," ujar pria berusia 57 tahun ini.

Seperti halnya para personel yang lebih separuhnya sudah tua, sebagian besar armada yang dimiliki Diskar PB Kota Bandung juga sudah berusia tua.

"Banyak yang harus direkondisi agar tetap bisa berfungsi secara optimal. Kami berusaha memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan yang ada sekarang," kata Ferdi Ligaswara.

Baca: Rindu Anak Berusia Tiga Minggu, Istri Bos First Travel Tiap Malam Menangis di Rutan

Meski demikian, Ferdi mengaku tidak pesimistis. Salah satunya sebabnya, mental dan keahlian para petugas, baik yang berstatus PNS maupun PHL, sudah sangat mumpuni.

Ini terbukti dari aksi-aksi para petugas saat memadamkan api.

"Contoh saja. Kami punya mobil tangga, itu hanya 34 meter. Saat terjadi kebakaran di ketinggian lebih dari 50 meter, kami akan lakukan pemadaman secara manual, yakni masuk melalui tangga gedung. Di Bandung kini banyak gedung tingginya sudah lebih dari 50 meter. Kami bekerja tidak hanya dengan semangat dan keahlian, tapi dengan tanggung jawab dan keteguhan hati," kata Ferdi Ligaswara.

Kepala Bidang Pemadaman Diskar PB Kota Bandung, Kurnia Saputra (54), mengaku soal banyaknya personel Diskar yang sudah tidak muda lagi juga diakui oleh Kurnia. Personel tertua, ujarnya, sudah berusia 58 tahun.

"Memang mayoritas sudah tidak muda lagi. Ini kekurangan, tapi juga sekaligus kelebihan kami. Untuk membantu tugas kami di lapangan, kami dibantu oleh pekerja harian lepas yang usianya masih sangat muda. Kemampuan mereka juga tak kalah mumpuni," ujarnya disambut anggukan kepala Kasi Ops Pemadaman, Asep Rahmat, yang menemaninya di  di Markas Diskar PB Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Jumat (18/8/2017). (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved