13 Tahun Tidak Bertemu di Istana, Akhirnya Tahun Ini SBY dan Megawati Rayakan HUT RI Bersama
Selama 13 tahun terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati tidak pernah hadir bersama-sama dalam acara hari kemerdekaan di Istana.
Namun, Hasto menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak bisa dimaknai akan ada koalisi antara PDI-P dan Demokrat.
"Tentu saja ini tidak bisa dimaknakan dalam perspektif politik untuk pemilu 2019, ini semua adalah semangat merah putih untuk bergandeng tangan sebagai pemimpin bangsa," kata Hasto.
Terkuak! Bisikkan 'Rahasia' Jokowi kepada Pembawa Baki Bendera Pusaka saat Upacara HUT RI https://t.co/poOBvLzMBj #TribunJabar pic.twitter.com/YhHSN1O8qf
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 19, 2017
Hal serupa disampaikan Edhie Baskoro atau Ibas, putera bungsu SBY. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat ini meminta agar kehadiran SBY di Istana pada momen hari kemerdekaan tidak diartikan macam-macam.
"Artinya, bukan berarti kehadiran (SBY) itu selalu dimaknai terhadap suatu dukungan (ke pemerintah)," kata Ibas usai mengikuti upacara bendera.
Menurut dia, SBY sebagai Presiden keenam RI hadir karena menghargai undangan yang disampaikan pihak Istana Kepresidenan. Ibas meminta ketidakhadiran SBY dalam perayaan HUT RI di istana dua tahun sebelumnya, dan kehadirannya di tahun ini merupakan hal yang biasa dan tak perlu dibanding-bandingkan.
"Bisa saja tidak hadir, tidak harus setiap saat hadir," ucap Ibas.
Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada Arie Sujito mengatakan, pertemuan Megawati dan SBY ini bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa tak ada dendam antar para pemimpin bangsa. SBY dan Megawati, kata dia, menunjukkan bahwa mereka memikirkan kepentingan yang lebih besar ketimbang persoalan pribadi.
"Paling tidak bisa menjadi rujukan bahwa sejarah negeri ini tidak berisi dendam dua mantan presiden," kata Ari. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Megawati dan SBY Kembali Rayakan HUT RI di Istana Setelah 13 Tahun