Sejarah Bandung
Dalam Kepanikan, Ini Jalan yang Dilalui Warga Bandung Mengungsi saat Peristiwa Bandung Lautan Api
Pada 24 Maret 1946, peristiwa besar bersejarah yang melahirkan lagu Halo-Halo Bandung terjadi.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pada 24 Maret 1946, peristiwa besar bersejarah yang melahirkan lagu Halo-Halo Bandung terjadi.
Pembumihangusan Bandung dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan karena Belanda akan datang menduduki Bandung.
"Keadaan Bandung (saat itu) sudah gawat, orang-orang tua sudah mengungsi ke selatan. Hanya pemuda yang berjuang," ujar Hendriati Kurtansih, seorang pejuang dari catatan Museum Monumen Perjuangan.
Baca: Ditunggu-Tunggu, Akhirnya Laudya Cynthia Bella Pamer Foto Engku Emran. Netter: Kasep Pisan Teh
Keputusan yang ekstrem ini membuat warga Bandung terpaksa mengungsi.
Menurut catatan Musem Monumen Perjuangan, ada beberapa jalan yang dilalui warga Bandung.
Menuju ke Bandung selatan, warga saat itu mengungsi melalui jalan Oto Iskandardinata, jalan Kautaman Istri yang berlanjut ke jalan Dewi Sartika dan Moh Toha.
Lima Artis Cantik Ini Ternyata Bobotoh Persib, Mana Menurut Anda yang Persib Banget https://t.co/UZFXxIHUGC via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 16, 2017
Dalam keadaan panik, para warga juga ikut membakar rumah nya sendiri. Padahal tidak ada perintah untuk melakukan itu.
Sampai saat ini, masih menjadi perdebatan apakah warga hanya mengungsi ke Bandung Selatan atau ada daerah yang lain.
Dari keterangan M Rikrik, staff dari Museum Monumen Perjuangan, ada bukti yang menunjukan kalau warga ikut mengungsi ke Bandung timur.
Untuk mengenang kejadian itu, di Jalan Otto Iskandardinata-Kautaman Istri dibangun sebuah istalasi Bandung Lautan Api. (*)