Heboh! Anak 10 Tahun Diperkosa Hingga Hamil, Mahkamah Agung India Melarang Aborsi

Di sana ada seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang hamil setelah diduga berulang kali diperkosa oleh seorang anggota keluarga.

Editor: Dedy Herdiana
shutterstock
Illustrasi. 

Orang tuanya berjuang menghadapi situasi yang ada. Keluarganya miskin dan tinggal di sebuah flat satu kamar yang sesak.

Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintah dan ibunya pembantu rumah tangga.

Polwan Pratibha Kumari, yang menyelidiki kasus ini, mendeskripsikan mereka sebagai "keluarga yang sangat baik, yang sangat sederhana sehingga tidak menyadari apa yang dilakukan pria ini ke anak perempuan mereka".

Baca: Cara Menghilangkan Plak Gigi Hanya dalam 5 Menit, Tak Perlu ke Dokter, Lakukan Saja Langkah ini

Orangtuanya, kata Kumari, sangat putus asa. "Ibunya tidak pernah berbicara dengan saya tanpa menangis. Ayahnya berkata bahwa dia merasa anaknya dibunuh."

Apa yang membuat situasi mereka lebih buruk adalah, sejak berita pemerkosaan dan kehamilan menjadi tajuk berita, mereka diburu oleh para jurnalis.

"Saat ayah sang anak datang ke saya, dia berkata bahwa masalah terbesarnya adalah pers. Dia berkata banyak wartawan di luar rumahnya setiap saat dan privasinya dilanggar," kata Neil Roberts, ketua Komite Kesejahteraan Anak kepada BBC.

Perhatian media membuat anak itu akan mendapat perawatan medis terbaik dan berhak mengklaim kompensasi uang dari pemerintah.

Namun publisitas yang tidak diinginkan itu membuat keluarga ini dalam kesedihan yang luar biasa.

Banyak wartawan yang datang ke rumah mereka saat sang ayah sedang bekerja dan berhasil masuk dengan mengklaim sebagai pekerja sosial.

Karena terduga pemerkosa adalah sepupu sang ibu, sebagian bahkan mempertanyakan apakah dia sadar sedang diperlakukan tidak pantas dan, mungkin, setuju.

"Bagaimana dia tidak sadar kalau anaknya hamil selama tujuh bulan?" Tanya mereka.

Baca: Kisah Tuan Kuroki dari Negeri Matahari Terbit, Rela Lakukan Ini Demi Kembalikan Senyum Sang Istri

Hal ini sangat mengganggu keluarga ini, dan sang ayah marah dan pahit.

"Saya ingin dia dihukum keras. Dia harus diberikan hukuman mati atau dipenjara seumur hidupnya. Dia telah mengakui kejahatan itu. Namun dia tidak pernah minta maaf ke kami," dia mengatakan itu kepada saya dalam pembicaraan telepon singkat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved