Car Free Day
Black Two March, Kelompok Perkusi Barang Bekas Hibur Pengunjung CFD Dago
Di Car Free Day Day Dago, Bandung, delapan orang memukul-mukulkan stik drum pada sebuah ember, panci, dan drum bekas.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Di Car Free Day Day Dago, Bandung, delapan orang memukul-mukulkan stik drum pada sebuah ember, panci, dan drum bekas.
Mereka menghasilkan bunyi yang cukup harmonis. Terdengar ketukan-ketukannya pun beraturan.
Sambil memukul-mukulkan stik drum pada barang-barang bekas, sesekali mereka bergerak seperti sedang menari.
Mereka tersenyum pada kerumunan orang yang sedang mengelilinginya.
Kerumunan orang itu pun terbawa alunan ketukan, sesekali menghentakkan kaki, menggeleng-gelengkan kepala, dan sedikit tersenyum kagum.
Tak lupa, kerumunan orang itu pun merekam menggunakan ponsel aksi delapan orang tersebut.
Reza Rahadian Disebut Sebagai Aktor Termahal, Lalu Siapa Aktris Termahal? Bukan Dian Sastro Lho! https://t.co/CDqJ4Jatle via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 13, 2017
Kedelapan orang itu rupanya merupakan kelompok perkusi yang menamakan diri sebagai Black Two March.
Trivialdo, seorang anggota Black Two March, kepada TribunJabar.co.id, Minggu (13/8/2017), di kawasan Car Free Day Dago mengatakan dia bersama tujuh temannya sengaja menghibur pengunjung CFD Dago.
"Di CFD Dago kan banyak orang. Tidak berasal dari Bandung saja. Nah, sekalian kami memang ingin mengenalkan musik perkusi kepada orang-orang," ujar Trivialdo.
Trivialdo bersama kelompok perkusinya juga mengaku pernah tampil di beberapa stasiun televisi swasta.
Namun, jika Trivialdo bersama Black Two March diundang pada sebuah event atau acara, bayarannya tidak terlalu mahal.
"Kita mah tidak mematok harga. Per kepala biasanya 100 ribu," ujar Trivialdo sembari tertawa.
Trivialdo mengaku, Black Two March banyak belakar dari Komunitas Tatalu yang sudah berdiri sejak 1999.
Katanya, apa yang ditampilkan oleh Black Two March hari ini tidak lepas dari jasa-jasa para guru di Tatalu.