Jejak Soekarno
Ini Alasan Patung Soekarno Berada Paling Depan dalam Diorama di Museum KAA
Dalam diorama tersebut, terlihat patung Soekarno yang mengenakan jas berwarna putih dan peci hitam berdiri paling depan.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG – Jika Anda pernah mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Anda pasti pernah melihat diorama Soekarno beserta delegasi negara sponsor yang berada di bagian depan museum.
Dalam diorama tersebut, terlihat patung Soekarno yang mengenakan jas berwarna putih dan peci hitam berdiri paling depan. Sementara, delegasi negara sponsor lainnya duduk di belakang Soekarno.
Pernahkan Anda bertanya-tanya, mengapa patung Soekarno yang berdiri di paling depan?
Ternyata, pemilihan posisi pada diorama tersebut tidak sembarangan.
Posisi tersebut sengaja diatur untuk disesuaikan dengan suasana pembukaan KAA.
“Sidang pembukaan itu memperlihatkan Bung Karno sedang membuka Konferensi Asia Afrika, maka karena itu yang dipilih di depan itu Bung Karno,” ujar Desmond Satria Andrian, Edukator Museum KAA kepada TribunJabar.co.id, Rabu (9/8/2017).
Nggak Nyangka! Ternyata Keluarga Artis Inilah Pemilik Kerajaan Bisnis Terbesar di Kalangan Artis https://t.co/OpqojMNNHg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 9, 2017
Diorama tersebut dibuat pada tahun 1992, pada saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT Gerakan Non-Blok.
Desmond juga menceritakan latar belakang pembuatan diorama tersebut adalah banyaknya negara yang mempertanyakan relevansi Gerakan Non-Blok pasca perang dingin.
“Untuk memperlihatkan spirit Gerakan Non-Blok dari KAA, waktu itu panitianya (KTT Gerakan Non-Blok) membuat patung ini, yang diambil itu suasana sidang pembukaan,” kata Desmond.
Di belakang patung Soekarno, ada lima patung perwakilan negara sponsor KAA, yaitu Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia), U Nu (Perdana Menteri Burma), Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Sri Lanka), Muhammad Ali (Perdana Menteri Pakistan), dan Jawarhal Nehru (Perdana Menteri India)
Diorama di Museum KAA itu menceritakan pidato Soekarno pada pembukaan KAA.
Pidato tersebut disebut banyak delegasi KAA sebagai pidato yang menginspirasi bangsa Asia dan bangsa Afrika.