Ariel Tatum Hapus Semua Foto Dirinya Bareng Ryuji Utomo di Instagram http://bit.ly/2vbnU0x #TribunJabar
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pembakaran Pria yang Diteriaki Maling Amplifier di Bekasi
Argo mengatakan dua pelaku tersebut dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus pembakaran terhadap MA. MA dibakar hidup-hidup lantaran dituding mencuri amplifier di Mushola Al-Hidayah di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu.
"Dua saksi sudah ditetapkan menjadi tersangka. Inisialnya NNH dan SH," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/8/2017), seperti dikutip dari laman Kompas.com.
Argo menjelaskan, SH dan NNH terbukti ikut mengeroyok MA. Pihaknya masih memburu pelaku yang membakar MA.
"NNH ini perannya menendang diperut korban sebanyak 1 kali dan di punggung 2 kali, SH dia menendang punggung 2 kali. Kami masih kembangkan pelaku lain baik itu yang membawa bensin dan korek sedang kita kejar," kata Argo.
Baca: Pembakaran MA dan Solidaritas Melawan Aksi Main Hakim Sendiri
Argo mengatakan dua pelaku tersebut dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh massa karena dituduh sebagai pelaku pencurian amplifier milik Mushala Al Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) lalu.
MA awalnya akan dibawa ke balai desa untuk diamankan. Namun, jumlah warga yang ingin mengamankan MA kalah banyak dengan massa yang ingin menghakiminya.
MA Bersujud Minta Ampun
Pengakuan pengurus musala, Rojali, soal pria yang tewas dibakar massa karena diduga mencuri amplifier di Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi ini, sungguh mengejutkan.
Seperti dilansir TribunJabar.co.id dari Tribunnews, Rojali merupakan satu-satunya orang yang melihat MA masuk dan keluar masjid.
Hari itu, Selasa (1/8/2017), Rojali sedang membersihkan halaman musala kala MA datang untuk menunaikan salat Ashar.
Baca juga:
Ryan Thamrin Ternyata Berencana Menikah Tahun 2017, Ini Pengakuan Pihak Keluarga
Firasat Siti Zubaedah Sebelum Suaminya Dibakar Hidup-hidup Warga di Bekasi Karena Dituduh Mencuri
Tidak ada sapa atau senyum dari MA ketika berpapasan dengan Rojali.
Terhitung dua kali mereka berpapasan, namun yang terjadi tetap sama saja tanpa sapa dan senyum.
"Itu di depan banyak debunya, jadi saya mau bersihkan halaman. Soalnya malam mau dipakai acara. Jadi saat saya isi ember, MA itu ambil Wudhu di keran kedua itu," ujar Rojali.

Berselang beberapa saat, datang kerabat Rojali, Zainuddin yang hendak mengecek persiapan sound system karena malam harinya akan ada acara di musala itu.
Betapa herannya Rojali ketika melihat amplifier musala raib, padahal sebelumnya masih ada dan dipakai untuk azan Ashar.
"Saya bilang ke mamang saya ada kok tadi. Saya adzan Ashar kan pakai itu. Saya cek ke dalam, saya baru ingat si MA itu karena hanya dia sendirian yang masuk ke sini terakhir. Saat salat Ashar pun saya hanya berdua sama anak saya," ucap Rojali.
Mengetahui hal itu, warga dari Desa Hurip Jaya kemudian mencari keberadaan MA yang kala itu membawa motor berwarna merah.
"Ampli-nya lumayan besar. Jadi saya pikir akan ditaruh di antara jok motor dan setang. Saya mintakan bantuan untuk menemui sepeda motor bebek warna merah," ujar Rojali.
Sekitar 30 menit melakukan pencarian, akhirnya MA ditemukan.
Malah saat itu, kata Rojali, sempat ada kejar-kejaran sebelum MA lari ke kali.
Suara teriakan 'maling, maling' pun terdengar saat itu.
"Saya saat itu juga ikut mengejar. Tapi Demi Allah, Demi Rasulullah, saya tidak meneriaki dia. Justru saya meminta agar dia dilepaskan dan amplifier Musala bisa kembali," tutur Rojali.
Alih-alih terlepas dari amukan warga, MA malah dihujani bogem mentah hingga tersungkur saat keluar dari kali.
ketika Rojali masuk ke kerumunan, ia meminta agar warga tetap tenang.
Bangkit setelah tersungkur, tidak disangka MA sebuah mengucapkan kalimat di depan Rojali.
"MA sempat bangun dan bersujud minta maaf dihadapan saya. Dia bilang minta maaf berulang kali," terang Rojali.
Mengira suasana sudah tenang, Rojali menyerahkan penanganan selanjutnya kepada tokoh setempat.
Namun yang terjadi yang selanjutnya justru di luar perkiraan Rojali.
"Saya baru tahu malamnya kalau dia dibakar. Demi Allah, itu biadab sekali. Tak pernah saya berpikir kalau akan berakhir seperti itu. Allah membalas perbuatan itu," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, peristiwa ini mendadak viral usai beredarnya video yang memperlihatkan kondisi MA yang gosong usai dibakar massa.

Sempat tersiar juga beberapa versi keterangan soal kejadian tersebut.
Ada yang bilang MA merupakan korban salah sasaran warga, namun pihak kepolisian malah sebaliknya.
Pihak Polres Metro Bekasi mengatakan, dari penyelidikan sementara, MA yang tewas dibakar massa di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017), diduga adalah pelaku pencurian amplifier Musala Al Hidayah.
"Hasil penyelidikan kami menunjukan, bahwa orang yang dibakar massa ini adalah diduga pelaku pencurian amplifier musalah di wilayah itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito.