Firasat Siti Zubaedah Sebelum Suaminya Dibakar Hidup-hidup Warga di Bekasi Karena Dituduh Mencuri
Siti Zubaedah (25) sempat merasa aneh dengan perubahan sikap sang suami, Muhammad Al Zahra alias Joya (30).
TRIBUNJABAR.CO.ID, BEKASI - Siti Zubaedah (25) sempat merasa aneh dengan perubahan sikap sang suami, Muhammad Al Zahra alias Joya (30).
Tiga hari sebelum suaminya dibakar hidup-hidup di Desa Muara Bakti, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) lalu, Joya bersikap kekanak-kanakan.
Dia pun tidak menyangka, perubahan sikap itu adalah firasat bahwa Joya akan pergi selamanya.
Zubaedah mengaku, awalnya tidak menanggapi perubahan sikap sang suami.
Kisah Cinta Bung Karno Taklukkan Hati Pramugari Cantik, Berawal hanya dari Lihat Lukisan https://t.co/ZHo0tcBNxl via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 4, 2017
Dia justru, senang Joya yang telah menikahinya sejak lima tahun silam ini menujukkan kasih sayang kepadanya.
Namun tidak disangka, sikap manja Joya hanya bertahan selama tiga hari.
Pada Selasa (1/8/2017) petang, dia dikeroyok bahkan dibakar massa karena dituding mencuri tiga alat pengeras suara atau amplifire musala.
Hal ini, kata Zubaedah, sangat menyakitkan.
Selain kehilangan sang suami tercinta, keluarga juga harus menanggung beban stigma masyarakat bahwa Joya adalah seorang pencuri.
"Suami saya bukan maling, tapi dia bekerja sebagai tukang servis amplifire," jelas Zubaedah sambil berlinang air mata.
Kepala Satuan Reskrim Polrestro Bekasi AKBP Rizal Marito menyatakan, polisi masih menyelidiki kasus dugaan pencurian termasuk pembakaran tubuh Joya hingga meninggal dunia.
"Sudah tujuh saksi yang kami periksa. Keluarganya juga baru mau buat laporan polisi, tapi kami sudah melakukan penyelidikan awal," kata Rizal.
Meski telah menggali keterangan para saksi, namun Rizal belum bisa menjelaskan hasil penyelidikan itu. Alasannya, kasus tersebut masih didalami penyidik.
"Sejauh ini ada laporan bahwa yang bersangkutan diduga mencuri amplifire musala," jelas Rizal.