Bobotoh Meninggal

Keluarga Ricko Andrean Minta Permusuhan Bobotoh vs The Jak Segera Diakhiri: Tidak Ada Manfaatnya

Ia kemudian menyambut di depan pintu dan berusaha ikut membopong keranda yang di dalamnya terdapat sang adik yang sudah terbujur kaku.

Penulis: M Zezen Zainal Muttaqin | Editor: Ravianto
Tribunjabar/Zezen Zainal Mutaqqin
Sejumlah anggota keluarga dan bobotoh membantu menggotong jenazah Ricko Andrean saat tiba di rumah duka di kawasan Cicadas, Kamis (27/7/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Zezen Zainal Mutaqqin

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Gurat kesedihan tampak jelas di wajah Rony Yuliandi (28). Wajahnya sembap.

Matanya tampak memerah. Kelopak matanya sedikit basah oleh sisa air mata yang ia seka dengan tangannya.

Rony adalah kakak kandung Ricko Andrean (22), bobotoh yang menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh ketika pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion GBLA Bandung, Sabtu (22/7).

Saat para kerabat, tetangga, dan puluhan bobotoh datang mengantar jenazah sang adik dari Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung, Rony berupaya tegar.

Ia tampak sekuat tenaga menahan tangis. Namun, matanya terlihat berkaca-kaca ketika jenazah sang adik tiba di rumah duka dengan menggunakan keranda bertutup kain warna hijau bertuliskan Lailaha Illallahu.

Rony segera bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan para tamu yang berada di dalam rumah.


Ia kemudian menyambut di depan pintu dan berusaha ikut membopong keranda yang di dalamnya terdapat sang adik yang sudah terbujur kaku.

Namun, Rony diminta oleh kerabatnya kembali masuk ke rumah untuk menurunkan jenazah sang adik dari keranda.

Terlebih, ketika itu delapan orang yang mengangkat keranda sedikit kesulitan untuk memasukkan keranda melalui pintu depan akibat banyaknya warga yang berkerumun di depan rumah.

Selain itu, warga dan ratusan bobotoh yang memenuhi gang sempit di Jalan Jembar 1 RT 05/03, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, itu pun secara spontan ingin bergantian mengangkat keranda yang berisi jenazah sang bobotoh fanatik.

Suasana di sekitar rumah duka pun begitu mengharukan. Puluhan orang terlihat menangis saat menyaksikan keranda Ricko keluar dari mobil jenazah.

Pihak keluarga dan tetangga Ricko kemudian mengangkat keranda Ricko sejauh 50 meter dari mobil ke rumah duka.

Beberapa rekan Ricko bahkan terlihat menangis tersedu-sedu ketika Ricko dikeluarkan dari keranda untuk dimandikan dan kemudian disalatkan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved