Bobotoh Meninggal

Detik-detik Jelang Kepergian Ricko Andrean, Bobotoh Persib untuk Selama-lamanya

Sejak pukul 05.00, kondisi almarhum sudah drop. Saat itu dokter pun menawarkan kepada pihak keluarga untuk memindahkan Ricko ke ruang ICU

Penulis: Wanti Puspa Gustiningsih | Editor: Ichsan
Istimewa
Almarhum Ricko Andrean Maulana 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wanti Puspa Gustiningsih

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ricko Andrean Maulana (22) korban pengeroyokan salah sasaran oleh oknum supporter sepakbola menghembuskan nafas terakhirnya di RS Santo Yusuf, Kota Bandung, Kamis(27/7/2017) pukul 10.10.

Sejak pukul 05.00, kondisi almarhum sudah drop. Saat itu dokter pun menawarkan kepada pihak keluarga untuk memindahkan Ricko ke ruang ICU untuk dipasangi alat bantu pernapasan.

"Kata dokter sudah tidak ada oksigen ke otak. Dokter menawarkan mau pindah ke ICU tidak? Dipasang alat bantu," ujar Susilawati, kakak kedua almarhum Ricko kepada Tribun Jabar di rumah duka, Jalan Tamim Abdul Syukur, Jembar, Cicadas, Kota Bandung,Kamis (27/7/2017) petang.

Saat itu pihak keluarga memilih tidak memindahkan Ricko karena kalaupun dipasangi alat bantu pernapasan tidak sepenuhnya bakal memberi harapan hidup.

Baca: Hawanya Dingin dan Wanitanya Cantik-cantik, Kata Bung Karno tentang Kota Bandung

"Ya nanya sama dokter membantu enggak? Dokter jawab enggak bisa dipastikan karena pendarahan dalam otak dan sudah tidak ada oksigen.Ya sudah daripada kasihan juga, akhirnya kami tidak memindahkannya," kata  ibu tiga orang anak ini.

Sejak itu denyut nadi almarhum mulai menurun, segala upaya dilakukan oleh perawat serta beberapa dokter ahli.

Keluarga pun sudah membantu berdoa membacakan surat Yasin selama dilakukan tindakan oleh ahli medis.

"Dicoba sama perawat, ada nadinya terus di doain Surat Yasin, hilang lagi dibantu lagi. Dari jam 9 pagi tindakan terus, sudah pendarahan," ujar Susilawati.

Dokter dan perawat sebelumnya telah menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa Ricko mampu bertahan lima hari karena bantuan obat-obatan.

Selama satu jam dari pukul 09.00-10.00, segala macam telah dicoba. Hingga akhirnya Ricko pun menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 10.10.

"Sepertinya sakaratul mautnya pagi, soalnya sempat ada respon bergerak tapi setelah  itu enggak ada lagi," kata Susilawati.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved