Sambil Dirikan Tenda, Warga Kampung Sudi Nikmati 'Sunrise' di Bukit Pamoyanan
Tingginya hasrat berwisata dan berfoto ria dengan latar belakang matahari terbit dan. . .
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Tingginya hasrat berwisata dan berfoto ria dengan latar belakang matahari terbit dan awan yang menghampar, membuat warga Kampung Sudi Desa Kawung Luwuk Kecamatan Tanjung Siang Kabupaten Subang merasakan manfaatnya.
Setiap harinya, banyak orang datang ke Bukit Pamoyanan di kampung itu sekedar menyaksikan matahari terbit (sunrise) yang berkelindan dengan hamparan awan yang berada di bawah perbukitan.
Tidak jarang, mereka mendirikan tenda di bukit yang menghadap persis ke arah timur kemudian bangun lebih pagi hanya untuk menikmati awan menghampar di bawah bukit menyerupai lautan kemudian menyaksikan kilau matahari terbit.
BREAKING NEWS: Seseorang Nekat Melompat dari Jalan Layang Pasupati, Kabar Terakhirnya Seperti Ini https://t.co/MW1C5zbFa4 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 27, 2017
Ada juga yang sengaja datang pagi buta tanpa menginap di tenda yang bisa disewa dari pengelola tempat wisata. Mereka datang pukul 04.00. Warung-warung milik warga dikerubuni para wisatawan. Pagi buta, pemilik warung sudah mendulang untung.
"Tempat wisata ini disebut Bukit Pamoyanan, jaraknya sekitar 30 kilo dari Subang kota. Mulai ramai dikunjungi setelah lebaran. Sebelumnya disini kampung sepi," kata Ate Saefudin (40), pengelola wisata saat ditemukannya di kawasan itu, Kamis (27/7).
Tidak dipungkirinya, warga mendapat banyak manfaat dari tingginya hasrat warga yang datang jauh-jauh ke desa itu hanya ingin menyaksikan fenomena alam. Warga mendapat keuntungan dari sewa tenda, tiket parkir, tiket masuk hingga jajanan di warung-warung tenda.
"Dalam sehari uang dari warga luar yang datang kesini bisa paling sedikit Rp 1 juta. Tentu ini jauh dari ekspektasi kami orang desa yang tidak menyangka responnya bakal seperti ini," katanya.
Dalam Sebulan Pendapatan Syahrini dari Jualan Kue di Bandung, Sudah Bisa Buat Beli Rumah Mewah https://t.co/L27SaoBX05 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 27, 2017
Bukit Pamoyanan berada di bawah jajaran pegunungan memanjang yang memisahkan Tanjung Siang dengan kawasan Lembang hingga Cimenyan di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. Jarak dari jalan raya Subang-Sumedang hingga titik poin Bukit Pamoyanan kurang dari 5 kilo dengan kondisi infrastruktur yang kurang memadai.
"Kalau jalan memang masih belum bagus, saat ini warga disini sedang fokus bergotong royong menata kelengkapan Bukit Pamoyanan supaya warga disini semakin banyak yang mendapat manfaat ekonomi dari tingginya wisatawan ke desa kami," ujar Deni Jaenudin (47), pengelola Bukit Pamoyanan.
Deni yang juga ditokohkan di kampung itu bersyukur kampung nan jauh dari pusat kota mulai bergeliat karena banyak wisatawan yang hendak piknik.
"Alhamdulillah kampung kami jadi ramai, ada perputaran uang dan pemuda-pemuda yang nganggur bisa dapat kerjaan," kata Deni. (*)