VIDEO-- ''Ngurulung'' Jilid 2 Indo Lecture, Seniman Angklung Diskusi di Saung Bambu
Kegiatan ini diselenggarakan di Bukit Saung Bambu Jl. Padasuka, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/7/2017).
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Setelah sukses mengadakang acara ngurulung pertama pada Juni lalu.
Indo Lecture ( Indonesia Learning Center through Culture), mengadakan ngurulung kedua dengan edisi pelatih angklung.
Kegiatan ini diselenggarakan di Bukit Saung Bambu Jl. Padasuka, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/7/2017).
Kegiatan ngurulung merupakan ajang kumpulnya para seniman angklung.
Inilah Potret Oza Moza, PNS Cantik Asal Karawang yang Sedang jadi Perbincangan https://t.co/eB12oWJT30 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 23, 2017
Ngurulung kedua ini dihadiri sekitar sembilan orang pelatih dari komunitas angklung yang beragam, mulai dari tim Sma Pasundan 2, SMKN 4, Komunitas Ngangklung Ceria, Alumni Sadaya Unikom, SMA BPI 1
Pada ngurulung kali ini lebih mengarah pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
Para pelatih angklung yang hadir bersama-sama berdiskusi tentang pendidikan angklung di sekolah serta kegiatan kolaborasi antarkomunitas angklung di Bandung.
Dari kegiatan FGD ini, akan menghasilkan ide-ide kegiatan berangklung ria dengan semangat kolaborasi dan edukasi untuk semua pelatih angklung.
Adapun fasilitator acara ini adalah psikolog, Roswita Amelinda.
Selain aktif sebagai psikolog, Roswita juga aktif sebagai praktisi angklung dengan membentuk sebuah lembaga edukasi musik angklung bernama Indo Lecture.
Para pelatih angklung saling berbagi suka duka di tim angklung masing-masing dan berusaha saling memberikan dukungan.
Selain itu, mereka juga bersemangat untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan kolaborasi.
Semuanya memiliki tekad yang kuat untuk berkontribusi lebih dalam pelestarian musik angklung Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan akan terus menjadi media berbagi dan bersinergi antarkomunitas angklung.
Beberapa kegiatan yang dicanangkan berupa seminar, pelatihan, FGD, hingga penampilan angklung, akan melibatkan kolaborasi antar komunitas.
Hal ini bersinergi dengan semangat Indo Lecture untuk terus mengabdi pada masyarakat dan bekerja sama dengan berbagai komunitas.
Roswita Amelinda, selaku fasilitator, menuturkan berhubung angklung telah masuk di zaman milenial, sehingga pengelolaan komunitas angklung harus lebih terbuka dan harus bersemangat berkolaborasi.
Tragis, Pria Ini Meninggal Ketika Menanti Operasi, 'Andaikan Uang Cukup' https://t.co/M7T0VlA4w2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 23, 2017
"Maka dari itu, kami selenggerakan kembali kegiatan ini," ujar Roswita.
"Adanya kegiatan ngurulung ini, juga berfungsi sebagai tanggung jawab bersama, agar penobatan angklung sebagai warisan budaya Indonesia oleh Unesco tetap terjaga," kata Roswita.
Roswita menambahkan, ke depannya kegitan ini akan memperkaya tema ngurulung agar lebih bervariasi dengan topik sejarah ke masyarakat musik angklung.
"Rencananya kegiatan ini akan kami selenggarakan kembali di bulan Agustus mendatang," ujar Roswita. (*)