Bahan Bakunya dari Limbah Pabrik, Mumud Pun Membuat Kancing yang Tidak Umum
Ini bukan usaha rumahan pembuatan kancing biasa, namun pembuatan kancing berbahan baku limbah industri besar.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Menjalankan usaha rumahan pembuatan kancing telah dilakukan Mumud Mahmudin (68) sejak tahun 1990.
Ini bukan usaha rumahan pembuatan kancing biasa, namun pembuatan kancing berbahan baku limbah industri besar.
Ketika ditemui Tribun Jabar di tempat usahanya di Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (20/7/2017), Mumud pun menceritakan pengalamannya.
Baca: Pengacara Gracia Indri: Gugatan Perceraian Karena Percekcokan
Menurut Mumud, kancing yang diproduksinya bukanlah kancing baju atau kancing untuk kain, melainkan kancing besi untuk jok motor atau sofa.
Bahan bakunya diperoleh dari limbah-limbah pabrik besar di sekitar Cileunyi-Rancaekek.
Masih Ingat Pemeran di Laskar Pelangi yang Satu Ini? Beda Banget sama 9 Tahun Lalu Lho https://t.co/rXNBOoWP3I #TribunJabar pic.twitter.com/UaNar11eAA
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
"Saya buat dari limbah pembuatan panci dan langseng (Dandang)," ujar Mumud.
Selain limbah panci dan dandang, Mumud juga biasa mendaur ulang limbah bekas pembungkus uang dari pabrik Peruri dan kaleng susu bekas.
Potret 13 Orang Korea Selatan Sebelum dan Sesudah Operasi Plastik, Jangan Kaget Lihat Nomor 7 https://t.co/6NPUlIWnT0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Mumud memilih mendaur ulang limbah-limbah besi tersebut dibandingkan membeli besi baru.
Selain lebih murah, Mumud berharap dapat ikut berkontribusi untuk mengurangi jumlah limbah dan sampah pabrik.
"Meskipun sedikit, saya harap ada kontribusi yang bisa dirasakan," ujar Mumud.