Kisah Muhlis Eso, Pengumpul Sisa-sisa Barang Peninggalan Perang Dunia ke-II di Morotai
Beberapa benda-benda bekas peninggalan PD II yang berhasil ia dan rekan-rekannya temukan cukup banyak
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ichsan
Baca: Kisah Perusahaan Otobus yang Bertahan Selama 65 Tahun, Sempat Punya 16 Bus, Kini Tinggal Satu
Rumah yang lebih mirip gudang tempat penyimpanan barang tersebut dibangun hanya menggunakan dinding bambu dan beratap seng. Rumah tersebut dibangun dengan cara swadaya bersama kelompoknya. Muhlis cs pun menamai rumah itu Museum Mini.
"Ya dulu kan belum dibangun museum, maka disimpan di rumah atau museum mini yang saya buat secara swadaya oleh teman-teman," kata Muhlis.
Oka Mahendra Putra Meninggal, Awkarin: Karin Hancur Banget Kak https://t.co/vRbqNrIpG1 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 19, 2017
Hingga Museum PD II terbangun, sejumlah benda juga masih disimpan di Museum Mini tersebut. Pasalnya, setelah dibangun, Museum PD II tidak terawat dengan baik. Saat Tribun bersana Tim Terios 7-Wonders Wonderful Moluccas berkunjung, tim bahkan melihat sendiri kondisi fisik museum yang sangat kotor pada halaman depannya.
Saat masuk museum pun atap-atapnya sudah pada bocor. Bau ruangannya menyengat karena lembab. Padahal, banyak foto-foto dan display benda-benda peninggalan PD II di Morotai.
"Museumnya sudah tidak terawat. Saya sudah berkali-kali mengajukan perbaikan kepada Pemkab Pulau Morotai. Tapi tidak pernah direspon. Dulu aja sempat kemalingan. Dog Tag hilang dicuri orang. Maka dari itu yang beberapa benda masih kami simpan di Museum Kecil," kata dia.