Inilah Metode Dirut PD Kebersihan Kota Bandung Sehingga Berhasil Menjadi CEO BUMD Terbaik Nasional

Deni Nurdyana Hadimin adalah Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung yang menjabat sejak tahun 2015.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/YONGKI YULIUS
Deni Nurdyana Hadimin, Dirut PD Kebersihan Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Deni Nurdyana Hadimin adalah Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung yang menjabat sejak tahun 2015.

Di bawah komandonya, PD Kebersihan Kota Bandung berhasil menyabet penghargaan The Best Operasional Excellence in BUMD Industry pada ajang Award Strategy Into Performance Execution Excellence (SPEx2) yang diselenggarakan Majalah Tempo bekerja sama dengan GML Consulting.

Selain itu, Deni Nurdyana Hadimin pun meraih penghargaab The Best Chief Strategy Execution Officer in BUMD Industry (CEO BUMD Terbaik Nasional) pada ajang tersebut.

Kepada Tribun Jabar, belum lama ini, di Kantor PD Kebersihan, Jalan Surapati nomor 126, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Deni Nurdyana Hadimin membagikan metode khusus yang dipakainya untuk menjalankan perusahan daerah yang dipimpinnya.

"Kuncinya adalah mengubah sistem dan budaya kerja," katanya secara tegas.


Deni Nurdyana Hadimin mengaku saat pertama kali masuk dan menjabat Dirut PD Kebersihan Kota Bandung sempat mengalami tekanan dan stres.

Alasannya, karena latar belakangnya merupakan orang kampus, atau lebih tepatnya seorang dekan yang terbiasa melakukan pengamatan dan kritik berdasarkan teori.

Di PD Kebersihan, ia harus terjun langsung dan mempraktikan berbagai macam teori yang sudah dipahami.

Akhirnya, pelan-pelan ia mencoba untuk mengubah budaya kerja di PD Kebersihan.

"Dulu itu budaya kerja di PD Kebersihan masih banyak yang belum sehat. Ada istilahnya mobil kencing di jalan. Artinya, banya pelanggaran yang dilakukan petugas lapangan ketika bertugas, seperti jual ban mobil kendaraan operasional," katanya.

Sejak ditugaskan menjadi Direktur Utama, Deni Nurdyana Hadimin mengaku selalu datang setengah delapan pagi dan pulang paling sore.

Setiap pagi pun ia selalu memimpin apel yang dihadiri semua pegawai PD Kebersihan.

Deni Nurdyana Hadimin mengatakan paling tidak suka dengan budaya laporan ABS (Asal Bapak Senang), karenanya, ia pun sering turun ke lapangan memeriksa pegawainya.

Bahkan, bila perlu, Deni Nurdyana Hadimin pun sering ikut menyapu jalanan yang kotor.

Akhirnya, apa yang dilakukan pria berkacamata tersebut viral di antara pegawai PD Kebersihan Kota Bandung. Ia menjadi bahan pembicaraan.

Awalnya, pegawai PD Kebersihan merasa malu karena bosnya saja mau turun ke lapangan dan menyapu.

Selanjutnya, tahap demi tahap, dari budaya malu tersebut muncul budaya kerja disiplin yang telah terbiasa.

"Petugas lapangan sekarang tidak berbohong lagi, dari subuh sudah ada yang menyapu jalanan, karena mereka malu jika tidak bekerja," katanya.

Sekali lagi, Deni Nurdyana Hadimin mengatakan jika kuncinya adalah sistem dan budaya kerjanya yang harus diperbaiki.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved