Penggeledahan di Ibun

Densus Sita Kabel dan Paku dari Rumah Yongki, Terduga Teroris di Ibun Kabupaten Bandung

Jaringan ini, kata Yusri, berasal dari sel yang berbeda dibandingkan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur

Penulis: Yudha Maulana | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yudha Maulana
Penggeledahan rumah Yongki Chandra, terduga teroris di Kampung Sirnagalih, Desa Karyalaksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Selasa (18/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana

TRIBUNJABAR.CO.ID, IBUN - Anggota Densus 88 Mabes Polri bersama tim Polda Jabar dan Polres Bandung menggeledah rumah Yongki Chandra, terduga teroris di Kampung Sirnagalih, Desa Karyalaksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Selasa (18/7/2017) sore.

Yongki sendiri diamankan polisi saat mengendarai sepeda motor di sekitar rumahnya, Senin (17/7/2017).

Pria berusia 22 tahun itu diciduk terkait bom panci yang meledak di kamar kontrakan milik Agus Wiguna di Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Sabtu (8/7/2017).

Baca: Pada Pilkada 2018, Sengketa Pemilu Tidak Seluruhnya Diselesaikan di MK

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Yongki diduga terlibat jaringan Jamaah Ansor Daulah (JAD) yang menjadi kaki tangan ISIS di Indonesia.


Jaringan ini, kata Yusri, berasal dari sel yang berbeda dibandingkan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Pantauan Tribun, tim polisi gabungan datang ke lokasi penggeledahan pukul 15.30. Setelah melakukan pengeledahan selama satu jam, polisi menyita beberapa barang bukti yang diduga kuat dijadikan bahan pembuat bom.


"Hasil penggeledahan bersama Densus dan Inafis ada beberapa barang yang disita, yakni accu, kabel-kabel, dan paku. YC ini memang berencana melakukan peledakan di hotel dan tempat-tempat lain," ujar Yusri di lokasi, Selasa (18/7/2017).

Penangkapan dan penggeledahan ini merupakan yang ke-enam kali dilakukan oleh tim gabungan, sebelumnya polisi telah menciduk Agus Wiguna, Kodar, Ade Arif Sarifudin, Ramlan Suryadi dan Andri Rosadi.


"Ada satu lagi pemeran utamanya, penyandang dana dan gerakan sel baru yang masih dalam pengejaran," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved