Suku di Pedalaman Pulau Halmahera Ini Unik, Dulu Kalau Mati Disandarkan di Pohon Tidak Dikubur

Satu Suku Togutil yang masih dapat dijumpai oleh para turis domestik maupun mancanegara berada di Blok Akatejawe

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Ragil Wisnu Saputra
Suku Togutil 

Menurut David, bentuk wajah Suku Togutil bahkan berbeda dengan penduduk asli Provinsi Maluku Utara. Orang Maluku Utara sering menyebut Suku Togutil adalah keturunan Bule. Konon, Suku Togutil kebanyakan keturunan dari bangsa asing, seperti Portugis, India, dan Cina.

Untuk mengetahui lebih dalam kehidupannya, Tribun pun diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Suku Togutil Tayawi. Tribun diantar ke seorang anggota Suku Togutil Tayawi oleh seorang Polisi Kehutanan di Blok Aketajawe.

Wartawan Tribun Jabar (tengah) bersama satu keluarga Suku Togutil
Wartawan Tribun Jabar (tengah) bersama satu keluarga Suku Togutil (Istimewa)

Tribun pun bertemu dengan Keluarga Lelenge. Saat ditemui, Lelenge dan istrinya, Onya serta anaknya Yulina tengah bersantai di rumah tradisionalnya. Rumahnya terbuat dengan memanfatkan tanaman yang ada di sekitar hutan. Sebagai tiang penyangga, hanya kayu biasa tanpa dirapikan. Sedangkan atapnya terbuat dari tumpukan Daun Woka.

Uniknya, rumah ini tidak diberi bilik disisinya. Hanya papan sebagai tempat tidur dan tempat menaruh barang-barangnya. Sekilas, rumah Suku Togutil mirip dengan gubuk yang ada di persawahan. Mereka menyebut rumahnya dengan bahasa Tobelo asli dengan sebutan Otau.

Untuk gayung sebagai alat mandi, memakan dan memasak, mereka juga memanfaatkan daun woka. Daun woka ini dibentuk seperti mangkuk. Jika untuk memasak, anehnya daun woka ini tidak akan terbakar oleh api.

Senjata mereka untuk pertahanan diri atau pun berburu ada tiga. Yakni Parang yang sering disebut Odiah, Panah atau sering disebut Otoimi dan Tumbak yang sering disebut Ohokiki.


Karena keterbatasan bahasa untuk berkomunikasi, Tribun kemudian menemui Tokoh Adat Togutil Tayawi, Anton Jumati. Anton sendiri adalah seorang anggota Suku Togutil Tayawi yang lumayan fasih berbahasa Indonesia. Pasalnya, Anton adalah orang luar yang menikah dengan Suku Togutil Tayawi.

Anton menjelaskan, saat ini di wilayah Blok Aketajawe terdapat sekitar 22 Kepala Keluarga (KK) Suku Togutil Tayawi. sebanyak 7 KK berada di wilayah Air Terjun Bairorai dan sisanya berada di Tayawi, yang merupakan wilayah dimana Anton tinggal.

Sebelum mengenal agama, Suku Togutil Tayawi ini memiliki nama dengan nama-nama pepohonan yang ada di wilayah permukimannya. Dimana, setiap ibu melahirkan di sekitar pohon, anaknya akan diberi nama seperti pohon yang ada di sekitarnya.

"Setelah mengenal agama, namanya sedikit berubah. Sudah tidak memakai nama pepohonan lagi. Saat meninggal juga sudah tidak disandarkan kepada pohon. Tapi sekarang dikuburkan," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved