Tribun Travel
Serunya Berpetualang Menyusuri Goa Sagea Halmahera Tengah, Wajib Coba Nih!
Tim bergerak dengan kelengkapan peralatan untuk mengeksplor goa yang berada sekitar. . .
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Usai itu, tim pun bergegas menaiki sampan setelah berhasil negosiasi harga sampan dengan para pemiliknya. Harga sampan yang tim sewa seharga Rp. 500 ribu per unitnya. Tim pun kemudian menyusuri Sungai Sagea yang kondisinya sangat jernih. Bahkan, dasar permukaan sungai yang dalamnya mulai dari satu hingga lima meter tersebut dapat terlihat dengan jelas.
"Teman-teman jika sampai di gua, kalau ada binatang apa pun itu jangan diganggu atau pun dibunuh. Walau pun hanya nyamuk yang menggigit. Usir saja," pesan Azis kepada tim saat berada di atas sampan.

Tak lama, tim akhinya sudah mencapai mulut Gua Sagea. Gemercit suara kelelawar penghuni gua pun sudah mulai terdengar.
Tim pun kemudian masuk ke dalam mulut gua. Sekitar jarak 15 meter dari mulut gua, kondisi mulai gelap gulita.
Tim pun memasang lampu penerangan.
Sampan yang kami naiki kemudian menepi di tempat dimana tim akan menaiki anak tangga yang berjumlah 110 buah. Untuk menaiki anak tangga ini, tim butuh perjuangan. Selain suasana yang mencekam karena gelap gulita, tangga ini juga sudah mulai berkarat. Tim pun harus ekstra hati-hati.
"Kalau bisa sendal dibuka. Tangga dan tanah gua licin. Apalagi kita harus ke atas. Harap hati-hati teman-teman," pesan Azis untuk kedua kalinya.
Saat tengah menaiki anak tangga, tim pun dikejutkan dengan jangkrik-jangkrik yang berada di gua tersebut. Jangkrik ini berbeda dengan jangkrik lainnya. Ukurannya sangat besar. Saat melompat, lompatannya pun cukup jauh.
Setelah berjuang dengan penuh tenaga dan kehati-hatian, satu per satu dari tim berhasil berada di puncak. Rasa takut karena treknya yang ekstrem ini terbayar.
Di puncak, Gua Sagea menyuguhkan pemandangan luar biasa. Stalakmit dan stalaktitnya tersusun begitu indah. Beberapa tim pun kemudian mengabadikan momen dari kameranya masing-masing.
"Disebut Boki Moruru ini artinya putri yang menghanyutkan diri. Konon, dulu ada cerita yang berkembang di masyarakat di Sungai Sagea ini ditemukan seprang putri dari Tidore yang tengah mandi dan menghanyutkan diri mengkikutui aliran sungai. Tapi tidak dijelaskan putri ini adalah anak dari raja siapa," kata dia.
Usai mengeksplor, tim pun kemudian kembali turun melalui anak tangga tadi. Adrenalin pun semakin terpacu. Dikala turun, kesulitannya justru semakin menjadi. Beberapa tim khawatir jika perlengkapannya tidak akan selamatnkarena kondisinya tang cukup licin.
Baru Kemarin Gugat Cerai Sang Istri, Lucky Hakim Kepergok Jalan-jalan dengan Pria Berondong https://t.co/dBONarcLPD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 16, 2017
Namun, dengan kehati-hatian tim saat menuruni anak tangga, akhirnya tim selamat hingga kemudian menaiki sampan. Usai itu, tim pun kembali menuju Desa Sagea dan menlanjutkan perjalanan yang akan kembali menguras energi untuk mengeksplorasi Taman Nasional Aketajawe-Lolobata yang rencananya akan dimulai pada Senin (17/7) besok.
Jarak tempuh ke Taman Nasional Aketajawe-Lolobata dari Desa Sagea mencapai sekitr 159 kilometer. Tim pun kembali bergegas dari Desa Sagea sekitar pukul 20.00. Keindahan Maluku Utara ini memang mempesona.