Kisah Mengharukan Seorang Ibu, 3 Anak Tercinta Dipanggil Sang Khalik secara Berturut-turut

Trias Dwi Panca yang pernah merasakan betapa hancurnya perasaan ketika kehilangan anak. Ia bahkan harus mengalami tiga kali kehilangan anak yang ia i

facebook
Ibu kehilangan anak tercinta 

Waktu pertama mengetahui kalau aku hamil, aku sangat bahagia. Suamiku tidak pernah berhenti mencium perutku setiap hari. Semua vitamin yang dokter berikan, susu hamil, dan lainnya tidak pernah telat aku konsumsi. Aku dan sepupuku suka menghayalkan bagaimana saat Kevin nanti sudah besar dan bersekolah, diantar sama budenya, minta uang jajan sama bundanya. Pokoknya banyak hal yang akan kami lakukan bersama.

Hari itu tepat tanggal 9 juni 2013 di kehamilan 40 minggu tiba-tiba keluar flek, aku buru buru ke klinik tapi dokter bilang tidak apa apa dan aku disuruh pulang lalu kembali ke klinik kalau kontraksi sudah per 5 menit sekal. Tanggal 11 Juni 2013 jam 09.00 pagi mules sudah 5 menit sekali. Aku kembali ke klinik dan di cek ternyata masih pembukaan 1. Konsultasi dengan dokter dan akhirnya menempuh jalan induksi. Jam 12.00 siang pecah ketuban, jam 15.00 aku sudah tidak tahan sakit luar biasa dan aku minta sesar saja. Namun belum sempat disesar ternyata kepala Kevin sudah nongol. Aku disuruh mengejan, dan di tarikan nafas ke tiga Kevin Lahir.

Tapi, kenapa ia tidak menangis?
Dokter dan bidan segera melakukan tindakan, mulut Kevin disedot, tubuhnya dibolak balik, sambil mereka menyuruhku untuk berdoa yang banyak. Selama 45 menit yang selalu terpatri dalam otakku sampai sekarang, Kevin akhirnya pergi dengan kondisi tali pusat masih menyatu denganku, bundanya.

Aku? Menangis histeris sejadi- jadinya. Kevin dibungkus kain dan suster menyuruhku memeluknya. Aku peluk Kevin erat, tak kubiarkan suster mengambil Kevinku.

“Suster.!! Susteerrr minta baju..!! Anakku kedinginan..!!” teriakku
Semua orang yang datang ke klinik aku mintai tolong untuk mengambilkan baju untuk Kevin tapi mereka hanya menangis. Aku menangis dan entah apa yang bisa aku katakan untuk melukiskan kesedihanku, aku benci mendengar suara tangis bayi di ruang bayi sebelahku. Jadi aku minta pulang saja ke rumah.

Aku masih belum bisa menerima kenyataan, otakku mulai menggila. Kain gendongan bayi aku lilit lilit, aku pakaikan baju anak, aku gendong, setiap pagi aku jemur di depan rumah dan aku nyanyikan lagu anak anak. AKU BETUL BETUL JADI GILA KARENA KEHILANGAN INI.

Setiap aku mau tidur aku mengusir suamiku dan menaruh lilitan boneka di sampingku.

Sampai suatu saat suamiku mulai merasa muak dengan tingkahku dan berteriak di hadapanku.

“Kalau lo gini mulu gue bisa ikutan gila..!! Kita gila bareng..!!” dan kami berpelukan menangis berdua. Ini berat sekali, kami harus lalui bersama.

Sejak saat itu kami jadi sering pergi keluar, kami habiskan waktu dengan jalan jalan agar aku tidak bertambah gila. Semua friendlist, teman temanku yang punya anak, suka upload foto bayi,aku unfriend semuanya. Semuanya. Aku baru bisa benar benar bangkit setelah 3 bulan. Tiga bulan setelah kehilangan Kevin benar benar jadi hari yang paling buruk untukku.

Tepat empat bulan setelah itu, aku ternyata hamil lagi. Alhamdulillaaahh aku bahagia sekali, aku sudah move on dan sungguh bersyukur dengan kehamilan keduaku. Namun ternyata ujianku belum berhenti, 20 November 2013 saat ulang tahunku, usia kandungan 9 minggu, aku divonis Blight Ovum atau hamil kosong. Seperti petir di siang bolong. Aku keguguran 3 hari sesudahnya, darah mengucur sangat banyak. Lagi,aku menangis kencang. Aku hancur lebur, aku marah pada Tuhan saat itu. Kenapa cobaan hidupku berat sekali?

Aku menunggu kurang lebih 1 tahun untuk hamil lagi, hamil Nayla. Kehamilan tidak ada masalah dan Nayla lahir dengan selamat ke dunia.

Nayla berumur 14 bulan saat aku menyadari ada yang tidak beres. Kok tiba-tiba dia lemes.. biasanya merangkak oke, kok ini duduk saja sampe jatuh-jatuh. Ditambah lagi kok tiba-tiba dia kalau memegang sesuatu tangannya bergetar.

Aku mulai curiga dan membawanya ke dokter anak. Dokter menyuruhku membawa Nay CT Scan. Saat hasil CT Scan keluar, aku penasaran dan browsing di internet. Sungguh aku kaget dan takut sekali, Menurut google, Nay ada lesi iskemik di bangsal ganglia dan nucleus claudatus.

Lesi iskemik itu semacam struk yg diakibatkan karna adanya penyumbatan di syaraf otak. Bangsal ganglia itu yang mengatur sensorik dan motoriknya dia, makanya tiba-tiba dia berubah total. Ah tapi aku berharap hanya sok tau dan salah baca.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved