Kuliner Bandung

Tren Makanan Sehat ala Serasa Salad Bar, Jadikan Salad sebagai Menu Utama

Selada hijau, merah, bokor bulat yang renyah dan manis, kol ungu, tomat, wortel, brokoli, paprika, jamur, dan banyak sayuran lainnya digunakan di sini

Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Isa Rian Fadilah
Serasa Salad. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isa Rian Fadilah

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Banyak orang kini menyadari pentingnya pola hidup sehat. Mereka mulai serius mengatur asupan makanan.

Sebagian orang tak mau kompromi masalah makanan. Mereka hanya mau makanan yang masuk ke dalam perut telah dipastikan kesehatannya.

Tren healthy food begitu terasa merebak di media sosial. Bagi pemula, mereka biasanya mulai menjalankan pola hidup sehat untuk diet.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah membiasakan mengonsumsi salad.

Salad biasanya hanya sebagai menu pendamping. Tidak demikian di Serasa Salad Bar.

Di sini, salad adalah menu utamanya. Beragam jenis menu salad bersama dressing homemade berupa saus yang juga beraneka tersedia di sini.

Serasa Salad Bar
Serasa Salad Bar (Tribun Jabar/Isa Rian Fadilah)

Di bar khusus salad ini, sebanyak 30 jenis sayuran dan buah-buahan dikreasikan menjadi 15 jenis menu salad.

Pemilik Serasa Salad Bar Fitriani Rahma mengatakan, bahan baku salad dipasok langsung dari petani-petani lokal.

Ia begitu mengutamakan sayur yang segar, mendekati organik.

Selada hijau, merah, bokor bulat yang renyah dan manis, kol ungu, tomat, wortel, brokoli, paprika, jamur, dan banyak sayuran lainnya digunakan di sini untuk membuat salad.

"Triknya saya main di kombinasi dressing-nya. Pintar-pintar kita mengatur dressing untuk.sayur," kata Fitriani, saat ditemui di bar salad miliknya Jalan Bungur No 37, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Dressing yang dibuatnya secara homemade menjadi salah satu daya tarik salad di sini.

Ada sekitar 10 dressing yang bisa dipilih konsumen. Dressing memberikan rasa khas pada salad sehingga tidak hanya terasa sayur.

Menurut Fitriani, dressing racikannya mampu membuat pelanggannya yang sebelumnya sama sekali tidak menyukai salad menjadi menggemarinya.

Dressing salad dibuat dari beragam herbal yang berbeda.

Salah satu dressing mengandung minyak zaitun, lemon, rosemary, oregano, mint dan madu.

Adapula yang menjadikan mayonaise sebagai campuran ketumbar, tomat, dan bombay.

Pengunjung pun bisa merasakan dressing dengan sensasi pedas.

Dari sepuluh macam dressing, pesto menjadi dressing yang paling banyak disukai pelanggan.

Pesto dressing terbuat dari daun basil, kacang mete, minyak zaitun, dan bahan lainnya. Beberapa herbal ia tanam sendiri untuk membuat dressing.

"Banyak juga pelanggan yang memakai dressing untuk selain salad, bisa untuk roti, pasta, dan makanan apapun," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini ia tidak terlalu kesulitan memperkenalkan salad. Ia merasa kesadaran orang terhadap makanan sehat sudah sangat terbangun.

Ini terbukti dengan selalu habisnya salad yang ia jajakan di setiap bazzar.

Besarnya permintaan salad saat ini dirasakannya. Ia rutin mengirim 30 hingga 70 boks salad setiap harinya kepada para pelanggannya.

Dalam sehari, Fitriani mampu menghabiskan 20 kilogram sayuran saat permintaan sedang tinggi-tingginya.

Porsi salad di sini memang besar. Anda tak perlu terburu-buru menuntaskannya.

Dressing yang disajikan terpisah membawa sensasi tertentu yang mendorong penikmatnya terus melahap setiap lembar salad.

Bagi Anda yang ingin salad dengan protein, di sini tersedia menu salad berpadu daging ayam atau ikan tuna.

"Kami memperhatikan betul cara mencucinya. Setiap sayur ada cara memotongnya masing-masing," ungkapnya.

Sayuran melalui proses pencucian sebanyak dua kali. Salad pun begitu terasa kesegarannya.

"Serasa lebih mengolah sayur seminimal mungkin karena paling sedikit diolah dan diproses itu paling bagus," ujarnya.

Menu salad bisa dinikmati dengan harga Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu.

Besarnya permintaan dressing membuatnya mengemasnya ke dalam botol untuk dijual terpisah.

Dressing botol telah dipesan oleh konsumen di dalam dan luar kota.

"Menjual salad memang banyak tantangannya. Bagaimana meyakinkan konsumen bahwa salad di sini bukan produk pendamping," katanya.

Fitriani pun bergabung dengan Komunitas Seribu Kebun.

Komunitas ini diikuti oleh para pelaku usaha makanan sehat dan para petani sayur.

Dari sini ia banyak mendapatkan wawasan tentang bisnis dan kelancaran suplai sayur. Di beberapa kesempatan, ia pun mengadakan workshop ke sejumlah SD.

"Saya ingin membuka bisnis bukan saja menguntungkan, tapi memberi manfaat. Memang awalnya banyak orang mencari salad untuk diet. Tapi kalau sudah paham salad itu menjadi kebutuhan," ujarnya yang kerap mendapatkan referensi salad dari aktivitasnya melancong.

Serasa Salad Bar bisa dikunjungi melalui Instagram @se.rasa. Serasa beroperasi setiap hari mulai pukul 08.30 hingga 21.00. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved