IDI Bantah Dokter Stefanus Taofik Meninggal Karena Piket 5 Hari Berturut-turut

Kabar yang beredar di media sosial, Stefanus meninggal karena kelelahan akibat piket Lebaran selama lima hari berturut-turut di tiga rumah sakit berbe

Editor: Ravianto
Blogspot
Dokter Stefanus Taofik meninggal saat piket Lebaran 

"Kelainan ini terbanyak dialami laki-laki dan menyebabkan kematian mendadak, terutama saat tidur," ujarnya.

Paruh waktu

Dr Stefanus Taofik tercatat sebagai dokter paruh waktu di sejumlah rumah sakit, satu di antaranya RSPI Bintaro Jaya.

Seorang pegawai di rumah sakit yang baru dibuka itu menyebut, Taofik menjadi dokter paruh waktu di RS ini sejak bulan April, atau saat pertama kali RSPI Bintaro Jaya dibuka.

"Hanya sebagai dokter paruh waktu, karena setahu saya beliau bertugas juga di RS lain," kata salah seorang pegawai yang enggan menyebutkan namanya kepada Wartakotalive.com, Rabu (28/6).

Dia mengatakan, tidak tahu pasti jika Stefanus bertugas saat Hari Raya Idul Fitri.

Namun, kata dia, jadwal piket dokter di RS ini dibuat sendiri oleh pihak dokter bersangkutan.

"Dokter Stefanus sebagai dokter anestesi dan ICU, ada beberapa dokter lain di sini, tidak hanya beliau," kata dia.

Secara pribadi, dia mengaku tidak begitu mengenal Dokter Stefanus, hanya saja pernah bertemu beberapa kali di kantin RS.

"Pernah beberapa kali ketemu di ruang makan, orangnya baik dan ramah," kata dia.

Kabar soal meninggalnya Dokter Stefanus, tidak ramai terdengar di Rumah Sakit ini, seorang pegawai lain saat ditemui Warta Kota, tidak tahu ada kejadian dokter meninggal selepas jaga. Bahkan dia mengaku baru tahu kabar tersebut dari media sosial. (m9/m7)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved