Astaga! Seorang Ayah Mendapat Telepon dari Anaknya yang Sudah Dikuburkan
Seorang ayah tiba-tiba mendapat telepon dari putranya yang dikabarkan telah meninggal
TRIBUNJABAR.CO.ID - Frank J Kerrigan mendapat telepon dari anaknya yang meninggal.
Sebelas hari setelah menguburkan putranya itu, Frank J Kerrigan tiba-tiba ditelepon oleh temannya, Bill Shinker.
Dari telepon tersebut, Bill Shinker mengungkapkan kabar mengejutkan bagi Frank J Kerrigan.
"Anakmu masih hidup," kata Bill Shinker.
Baca: Ini Tanggapan Netizen Soal Jamaah Salat Ied di Wonosari yang Membubarkan Diri
Kemudian, suara dari sambungan telepon itu berubah menjadi suara yang Frank J Kerrigan kenali.
"Hai Ayah," ujar anaknya yang telah Ia kuburkan sebelas hari lalu.

Tribun Jabar melansir dari Theguardian, kejanggalan ini dimulai saat Frank J Kerrigan mendapat kabar bahwa putranya ditemukan tewas di belakang sebuah toko Verizon di Fountain Valley, California.
Frank J Kerrigan yang tinggal di daerah Wildomar dihubungi oleh kantor pemeriksa mayat bahwa putranya yang bernama Frank M Kerrigan ditemukan telah tewas.
Baca: Pindah Agama Sang Suami, Artis Ini Tak Ikut Lebaran Bersama Keluarga. Begini Alasannya
Frank M Kerrigan menderita gangguan mental dan sudah tinggal di jalanan.
Saat mendengar kabar itu, Frank J Kerrigan ingin memastikan bahwa mayat itu memang putranya.
Namun, seorang petugas menjawab bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi melalui sidik jari dan hasilnya dinyatakan benar.

"Ketika seorang petugas mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal dan mereka sudah lakukan identifikasi sidik jari, saya percaya mereka," ungkap Kerrigan.
Setelah itu, pada tanggal 12 Mei silam, keluarga Kerrigan mengadakan pemakaman yang menghabiskan dana sebesar 20 ribu dolar AS atau sebesar Rp 260 juta.
Sebelum mayat putranya dimakamkan, Kerrigan sempat melihat sosok yang ada di dalam peti mati.
Bahkan, Ia sempat menyentuh rambutnya.
Baca: Tragis! Remaja Ini Bunuh Diri Karena Desakan Sang Pacar
"Saya tidak tahu persis seperti apa putra saya yang meninggal," kata Kerrigan.
Mayat itu lalu dikebumikan di komplek pemakaman Orange Country.
Lokasi makamnya dekat dengan makam istri Frank J Kerrigan.
Namun, pada 23 Mei lalu Kerrigan mendapat telepon mengejutkan dari rekannya, Bill Shinker.
Saat itu, Kerrigan diberitahu bahwa anaknya sedang berdiri di depan teras rumah Bill Shinker.
Segera setelah mendapat informasi ini, Kerrigan langsung menghubungi pihak kepolisian dan meminta klarifikasi dari pihak polisi mengenai kekeliruan identifikasi yang telah mereka lakukan.
Baca: Waspada Orang Tua! Akibat Tiru Adegan Film Kartun, Nasib Anak Ini Berujung Tragis
Pengacara Kerrigan, Doug Easton mengatakan, petugas pemeriksa mayat tampaknya tidak mencocokkan sidik jari mayat tersebut melalui database penegakan hukum.
Petugas hanya mengidentifikasi mayat itu menggunakan foto di dalam SIM yang sudah lama.
Doug Easton menambahkan, petugas itu memutuskan sendiri bahwa mayat tersebut merupakan anggota keluarga Kerrigan sebelum identifikasi terkonfirmasi dengan benar.
Hal itu dilakukan petugas tersebut karena putra Kerrigan adalah seorang tunawisma yang mengalami gangguan mental sehingga petugas tidak mengidentifikasinya dengan teliti.
Atas kekecewaannya, keluarga Kerrigan menggugat petugas tersebut ke pengadilan.
Petugas itu digugat atas tuduhan kelalaian mengidentifikasi mayat.
Di lain pihak, juru bicara dari pihak petugas, Sheriff's Lt. Lane Lagaret telah mengungkapkan permintaan maaf dan penyesalan mendalam atas kesalahan yang mereka perbuat.
Sheriff's Lt. Lane Lagaret juga mengatakan timnya akan meninjau ulang prosedur identifikasi dan menjadikan ini sebuah pelajaran besar agar timnya tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan.