Mudik Lebaran 2017
Pengamen Mulai Raup Untung dari Kemacetan Arus Mudik
"Saat musim mudik seperti ini dan macet, kemungkinan orang yang ngasih itu banyak," kata Kohar.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pengamen mulai memanfaatkan kemacetan arus mudik Lebaran 2017 di daerah Limbangan Garut.
Grup pengamen, Tonjong Putra, misalnya.
Grup yang diisi empat orang ini memainkan alat musik tradisional Sunda, yaitu calung, gendang, kulanter.
Satu di antara mereka memainkan kecrekan yang dibuat dari bekas cakram motor.
Mereka mengamen di sepanjang jalan Limbangan dan Nagreg.
"Kami ngamen untuk menghibur yang mudik sekalian ngais rezeki," ujar anggota grup itu, Kohar (25), di Limbangan Garut, Kamis (22/6/2017).
Semakin macet, semakin besar harapan mereka untuk mendapatkan uang.
"Saat musim mudik seperti ini dan macet, kemungkinan orang yang ngasih itu banyak," kata Kohar.
Kohar mengaku setiap hari, selama mulai arus mudik, hasil mengamen mereka bisa mencapai Rp 300.000.
Ketika ngamen, Tonjong Putra melantunkan lagu-lagu berbahasa Sunda. (*)