Wisata
Asyiknya Jelajah Sungai dengan Pemandangan Tebing Indah di Cikahuripan
SELAIN Sanghyang Heuleut, yang keindahannya disebut-sebut mirip dengan Green Canyon di Florida, Amerika Serikat, ada lokasi lain di . . .
Laporan Isa Rian Fadilah
TRIBUNJABAR.CO.ID - SELAIN Sanghyang Heuleut, yang keindahannya disebut-sebut mirip dengan Green Canyon di Florida, Amerika Serikat, ada lokasi lain di Desa/Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang juga tak kalah menakjubkan. Warga Saguling menyebutnya dengan nama Cikahuripan.
LOKASI wisata alam Cikahuripan memang belum banyak diketahui orang. Untuk mencapai Cikahuripan, pengunjung harus berjalan sejauh sekitar satu kilometer dari pintu masuk. Jalanan didominasi bebatuan sungai yang kering. Air sungai ini surut menyusul beroperasinya Bendungan Saguling, puluhan tahun lalu.
Makin dekat Cikahuripan, sepasang tebing setinggi 10 meteran menjulang seperti sebuah gerbang raksasa. Tebing yang terbuat dari batuan purba itu terbentang kira-kira sejauh 100 meter, mengapit sungai kecil yang indah, yang dari kejauhan tampak berwarna hijau kebiruan.
Pengelola Cikahuripan, Rahmat Budiman, mengatakan kedalaman sungai kecil itu mencapai sekitar empat meter meski di beberapa titik lebih dangkal karena banyaknya bebatuan besar. Dari permukaan, batu-batu besar itu jelas sekali terlihat. Beberapa di antaranya memiliki permukaan yang nyaris datar.
Rahmat mengatakan, belum ada fasilitas pendukung di tempat wisata ini, seperti toilet, ruang ganti pakaian, dan musala.
"Tempat wisata ini memang belum setahun dibuka. Sebelum dibuka, orang enggak bisa masuk karena enggak ada jalan masuknya," kata Rahmat di Cikahuripan, Sabtu (15/4).
Akses jalan menuju Cikahuripan ini, menurut Rahmat, dibangun oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) KBB atas izin dari Perhutani. Dibanding tempat wisata lainnya, tempat ini bisa dibilang "belum terjamah". Semuanya masih asli. "Bahkan plang sebagai tempat wisata pun belum kami buat," ujarnya.
Cikahuripan memiliki mata air yang memancar. Pada mata air tersebut terpasang sekat persegi dari bambu sehingga hanya satu orang yang bisa masuk.
Menurut Rahmat, banyak pengunjung yang menggunakan mata air tersebut untuk pengobatan. Air tersebut bisa langsung diminum. Ketika Tribun berkunjung, seorang pria lanjut usia tengah membiarkan tubuhnya tersiram mata air sambil memanjatkan doa dengan tangan menengadah.
Selain menikmati mata air, pengunjung bisa menjelajahi sungai kecil di Cikahuripan dengan menggunakan pelampung yang disediakan pengelola. Dengan pelampung, pengunjung bisa telentang, membiarkan arus membawa tubuh sembari menikmati keindahan tebing dan pohon-pohon. Terkadang kawanan monyet terlihat melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.
VIDEO-PERLU DICOBA, Menikmati Sensasi Wisata Paralayang di Gunung Haneleum Cibodas Sukabumi |
![]() |
---|
VIDEO - Keseruan Latih Tanding Silat di Objek Wisata Woodland Kuningan, Kebiasaan Para Pesilat |
![]() |
---|
VIDEO - Wacana Ekowisata Cipageran, Pemandangan di Tengah Hiruk Pikuk Kota Cimahi |
![]() |
---|
VIDEO-Tahun Ini TWA Gunung Tangkuban Parahu Sepi Dari Kunjungan Pelancong Asal Jabotabek |
![]() |
---|
VIDEO-Lihat Sunrise di Antara Lautan Kabut di Puncak Sulibra, Mendakinya Mudah |
![]() |
---|