Asyiknya Berkunjung ke "Negeri Seribu Satu Meriam" - Ada Meriam Tegak yang Sulit Diangkat
MERIAM Tegak adalah sebuah cagar budaya yang cukup unik di Pulau Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.CO.ID - MERIAM Tegak adalah sebuah cagar budaya yang cukup unik di Pulau Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Konon Meriam Tegak ini merupakan peninggalan Kerajaan Riau Lingga, yang ditancapkan langsung oleh seorang putri raja.
CAGAR budaya ini terletak di sebuah pinggiran pantai di Dabo Singkep, berada satu kompleks dengan objek wisata Batu Berdaun di Jalan Batu Berdaun, Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Pada zaman dahulu alat meriam ini digunakan dengan cara ditidurkan menggunakan tuas lengkap dengan dua roda di sisi kiri dan kanan agar bisa diarahkan demi menyerang musuh. Berbeda dengan meriam pada umumnya, sesuai dengan namanya, hampir setengah batang meriam ini tertancap di dalam tanah dengan posisi kepala meriam lurus tegak ke arah langit.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat Dabo Singkep, pada zaman dahulu meriam tegak tersebut ditancapkan oleh seorang putri raja Kerajaan Riau Lingga. Kisah bermula saat terjadi perseteruan sengit antara putri Kerajaan Riau Lingga dan pangeran.
"Menurut cerita turun temurun yang dipercaya oleh masyarakat setempat, meriam ini disebut-sebut sebagai peninggalan zaman Kerajaan Riau Lingga, yang ditancapkan oleh seorang putri yang marah," ujar Nur (38), salah seorang warga Dabo Singkep, saat mengantar sejumlah jurnalis bersama perwakilan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di lokasi tersebut, Sabtu (25/3).
Kemudian putri raja itu menantang sang pangeran untuk mencabut meriam tersebut. Sang pangeran gagal. Bahkan, menurut Nur, hingga sekarang meriam tersebut tidak bisa dicabut atau diangkat untuk sekadar dipindahkan tempatnya.
Nur menambahkan, pemerintah daerah beberapa kali sempat berupaya memindahkan meriam tegak tersebut ke lokasi yang aman. Akan tetapi, meriam berwarna hitam dengan terbungkus kain berwarna kuning ini tidak dapat dipindahkan sama sekali. Bahkan, kata dia, kendaraan alat berat yang dikerahkan ke lokasi pun tidak sanggup mencabutnya.
"Aneh juga, meriam ini enggak bisa dicabut. Pemerintah sempat hendak memindahkannya menggunakan alat berat tapi tetap gagal," kata Nur.
Hingga saat ini Meriam Tegak tidak pernah pindah bahkan bergeser sedikit pun dari tempatnya. Pemerintah setempat tetap menjaga dan melestarikan meriam ini dengan mengubah statusnya menjadi sebuah cagar budaya Dabo Singkep. Kini pemerintah membangun pagar besi mengelilingi meriam itu, dengan kain kuning membalut sebagian batang meriam.
 
"Biasanya, kan, posisi meriam itu rebahan, kadang miring, tapi ini di sini posisi meriamnya tegak lurus makanya disebut meriam tegak," kata dia.
Selain itu, terdapat beberapa versi cerita yang mirip tentang kisah meriam tegak tersebut. Beberapa artikel di dunia maya menuliskan bahwa hampir separuh batang meriam yang terbenam di tanah ini dipicu oleh adu kesaktian antara seorang pendekar perempuan dan laki-laki.
Ada pula yang menceritakan bahwa situs meriam ini bermula ketika seorang putri dan pangeran menguji kesaktian. Putri menancapkan meriam ke tanah, lalu menantang sang pangeran untuk mencabutnya. Namun pangeran tak berhasil mengangkat meriam yang tertancap tegak sehingga ia memilih menghindari berduel dengan sang putri.
Sekilas kisah-kisah tersebut memang memiliki kemiripan struktur cerita sehingga sampai sekarang kisah tersebut melegenda di kalangan masyarakat Dabo Singkep hingga ke luar pulau. Pemkab Lingga menetapkannya sebagai benda cagar budaya yang diberi nama Meriam Tegak.
Jejak keberadaan benda bersejarah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal. Lokasinya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Dabo, ibu kota Kecamatan Singkep, yang dapat ditempuh perjalanan 10 menit menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Karena tidak ada kendaraan umum (angkutan), wisatawan bisa menyewa motor atau mobil dengan harga cukup murah.

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/meriam-tegak-dabo-singkep-kepri-_1_20170327_093018.jpg)
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Ketua-DPD-Asita-Jabar-Daniel-G-Nugraha.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/hari-pariwisata-dunia.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Sawah-Lope-di-desa-cikaso-Kuningan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/museum-kot-bandung-ragam.jpg)