Tiba Musim Hujan, Warga di Dua Kampung Ini Harus Tidur di Tempat yang Lebih Tinggi
Sudah hampir lebih enam tahun warga Kampung Bojong Pulus dan Bojong Jati, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek,
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ferri Amiril Mukminin
RANCAEKEK, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sudah hampir lebih enam tahun warga Kampung Bojong Pulus dan Bojong Jati, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung harus tidur di atas loteng ketika musim penghujan tiba.
Nuh (75) warga RT 4/7 Kampung Bojongpulus mengatakan, warga di kampungnya memang sengaja menjadikan loteng untuk tempat tidur. Pasalnya setiap banjir dari luapan air Sungai Cikeruh bisa mencapai lebih dari 1,5 meter.
"Sudah enam tahun ini tiap musim hujan kami selalu tidur di atas loteng. Karena enam tahun ini banjir semakin tinggi bisa mencapai 1,5 meter ketinggiannya," ujar Nuh kepada Tribun di rumahnya, Selasa (21/3/2017).
Nuh mengatakan, saat banjir melanda kampungnya, terkadang pihaknya bersama warga lainnya mengalami ketakutan. Masalahnya, saat banjir, air luapan Sungai Cikeruh tersebut arusnya sampai menggetarkan rumah.
Pasalnya, lanjut Nuh, kebanyakan rumah milik warga adalah rumah semi permanen. Terlebih, keberadaan Sungai Cikeruh tepat melintasi dua kampung tersebut.
"Sungainya kan dekat, malah ada di pinggir rumah. Kalau banjir parah arus airnya sampai menggetarkan rumah. Ya kami takut rumah ambruk. Kadang lalau sudah parah harus tidur di bawah dengan memanfaatkan kayu atau kursi untuk penyangga ranjang," kata dia.(raw)