Masalah Sampah

Sampah di Pasar Baleendah Berbulan-bulan Tak Diangkut, Sejumlah Pedagang Sesak Napas

Sudah sakit dua minggu lebih, sebelumnya sering sakit, mungkin karena udara dari sampah, apalagi kalau subuh pengapnya minta ampun

Penulis: Yudha Maulana | Editor: Kisdiantoro
shutterstock
Illustrasi 

BALEENDAH, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sejumlah pedagang di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung mengalami sesak nafas. Sesak tersebut diduga dipicu oleh tumpukan sampah yang menumpuk di beberapa titik di kawasan pasar.

Seperti yang dialami Suci (41), wanita yang sehari-hari menggelar kedai warung kopi pun mengaku mengalami sesak nafas dan lambung.

"Sudah sakit dua minggu lebih, sebelumnya sering sakit, mungkin karena udara dari sampah, apalagi kalau subuh pengapnya minta ampun," kata Suci di kedainya kepada Tribun, Senin (6/3/2017).

Lokasi berjualan Suci berhadapan langsung dengan tumpukan sampah di pelataran parkir depan Pasar Baleendah. Tak pelak, usaha makannya pun kian sepi, lantaran pembeli enggan berkunjung karena bau dari sampah.

"Iya ini sangat memengaruhi penjualan saya, saya tidak mengerti kenapa, tapi katanya anggarannya belum turun dari Soreang (Pemkab)," kata Suci.

Sedangkan Sri (29) pemilik toko kelontong, mengatakan dua pegawainya mengalami sesak nafas. Bahkan, satu pegawai terpaksa mengambil cuti karena harus menjalani pemulihan.

"Saya juga jadi harus datang ke toko, karena satu pegawai sakit, sampah ini sangat menggangu, enggak diangkat-angkat, apalagi berada di depan toko saya," kata Sri.

Ia pun heran, padahal karcis retribusi ia bayar setiap hari. namun, ia kerap mempertanyakan kenapa sampah tak dibereskan jua. "Saya juga yang nyapu, kalau ada apa-apa, kalau ada sampah terpaksa saya bakar, kalau dus baru saya jual," ujarnya.

Rokhman (25), pegawai Sri, mengaku harus menjalani rontgen. Saat diwawancarai Tribun pun, pria yang kental dengan loga Jawa itu pun terbatuk-batuk diselingi sesak nafas.

"Sebelum-sebelumnya enggak ada sampah kayak gini, habis periksa saya Rp 200 ribu, sekarang harus di rontgen," kata Rokhman.

Dari informasi yang dihimpun Tribun, sampah yang berada di Pasar Baleendah itu tak dibereskan selama tiga bulan lamanya. Sampah pun terhimpun di beberapa titik, namun yang terparah di area parkir depan pasar.

Petugas kebersihan Pasar Baleendah, Ujah (47) mengatakan terakhir sampah diangkat oleh dinas berwenang pada akhir Desember 2017. Kondisi itu diperparah dengan sampah yang dibuang oleh oknum warga yang nakal, ikut membuang sampah ke situ.

"Kalau dulu mungkin ini Baleendah, sekarang jadi Balesampah," ucapnya nyinyir.(dam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved