Diduga Alami Depresi, Suroso Malah Memancing Setelah Menusuk Ayahnya Hingga Tewas

Mang Rakim (70) tewas ditusuk anak kandungnya sendiri, Suroso (35), saat sedang makan di rumahnya di Dusun Karangsari, Desa Bangunsari

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ferri Amiril Mukminin

CIAMIS, TRIBUNJABAR.CO.ID – Mang Rakim (70) tewas ditusuk anak kandungnya sendiri, Suroso (35), saat sedang makan di rumahnya di Dusun Karangsari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Sabtu (7/1/2017) pukul 08.00 pagi.

Pelaku ditangkap satu jam setelah kejadian saat memancing di kolam tak jauh dari rumahnya.
Menurut Kapolsek Pamarican Ciamis, AKP Subagja kepada Tribun Minggu (8/1/2017) korban yang Sabtu pagi tersebut sedang makan tiba-tiba ditusuk dari arah belakang dengan menggunakan pisau dapur.

Waktu kejadian Sabtu pagi tersebut Mang Rakim sedang makan di ruang tengah rumah. Kemudian korban sempat bertengkar dengan Suroso lantaran anaknya yang nomor tiga tersebut batuk-batuk dan meludahkan dahak seperti disengaja. Padahal korban sedang makan. Sehingga terjadi cekcok mulut.

Entah bagaimana, tiba-tiba Suroso menusuk ayah kandungnya tersebut dari arah belakang dengan menggunakan pisau dapur. Hanya dengan sekali tusuk dari arah punggung sampai tembus ke depan dada tersebut Mang Rakim tewas seketika dengan punggung mengucurkan darah. Diduga tusukan pelaku menembus bagian paru-paru bapak lima anak yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut.

“Menurut pemeriksaan medis, korban meninggal akibat tusuk pisau menembus bagi paru-paru korban,” katanya.
Ny Erah, istri korban yang sedang berada di halaman langsung masuk ke rumah mendapati suaminya sedang sekarat tersungkur seperti orang sedang bersujud di bawah meja dengan punggung berlumuran darah. Ny Erah pun mendadak menjerit-jerit minta tolong warga. Namun nyawa korban tidak tertolong lagi. Korban tewas akibat tusukan yang mematikan oleh anak kandung nya sendiri.

“Pelaku sekarang diamankan di Polsek Pamarican. Diduga pelaku mengalami depresi berat. Tapi untuk memastikan kami akan berkonsultasi dulu dengan psikiater. Dalam tahanan polsek, pelaku kadang tiba-tiba ngamuk tanpa alasan tapi sering pula normal,” ujar AKP Subagja.

Menurut penuturan H Wagino, tokoh masyarakat Bangunsari, Suroso mengalami depresi setelah pulang dari Madura lima tahun lalu.”Pelaku sempat jadi tukang kredit di Madura, setelah pulang ke Pamarican lima tahun lalu, ia mengalami depresi. Sering ngamuk, kalau sedang kumat, kucing pun pernah dibunuhnya. Tapi kalau lagi normal, ya biasa saja. Suka ke kebun, bekerja serabutan.

Bahkan saat ditangkap warga dan polisi, ia sedang memancing di kolam tak jauh dari rumahnya seolah tidak ada kejadian apa-apa. Ia diamankan tanpa perlawanan,” tutur H Wagino.(sta)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved