Jembatan Cisomang Retak

Pemburu ''Om Telolet Om'' Sambut Bus yang Melintas di Jalur Purwakarta Lama

Pengalihan arus kendaraan dari Tol Cipularang karena Jembatan Cisomang rusak

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ferri Amiril Mukminin
TRIBUN NJABAR/MEGA NUGRAHA
Banyaknya truk dan bus yang melintasi jalur lama Purwakarta-Padalarang imbas pengalihan arus kendaraan dari Tol Cipularang karena Jembatan Cisomang rusak membuat warga di jalur lama berhamburan ke pinggir jalan, Jumat (23/12). Pantauan Tribun dari kawasan Plered hingga Jatiluhur, warga muda, tua hingga anak-anak melihat kondisi jalan di pinggiran jalan karena tampak tak biasanya dilalui bus dan truk. 

PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Banyaknya truk dan bus yang melintasi jalur lama Purwakarta-Padalarang imbas pengalihan arus kendaraan dari Tol Cipularang karena Jembatan Cisomang rusak membuat warga di jalur lama berhamburan ke pinggir jalan, Jumat (23/12/2016).

Pantauan Tribun dari kawasan Plered hingga Jatiluhur, warga muda, tua hingga anak-anak melihat kondisi jalan di pinggiran jalan karena tampak tak biasanya dilalui bus dan truk.

Menariknya, di sepanjang jalur itu banyak ditemukan remaja dan anak-anak yang membawa kertas tebal bertulisan "Om telolet Om" di pinggir jalan. Saat bus dan truk melintas, mereka berteriak "Om telolet Om," dan tak jarang bus dan truk membalasnya dengan suara klakson yang khas itu.

Misalnya di Kampung Cijantung Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, para bocah ini tak henti berteriak istilah yang menjadi trending topik dunia di twitter itu. "Biar ramai om, kan disini banyak bus dan truk yang lewat," ujar Andi (10).

Andi dan ke enam rekannya membawa kertas bertuliskan kalimat itu dan mengacungkannya pada bus dan truk yang melintas. Saat ada suara klakson, mereka girang. Di pinggir jalan, mereka dijaga para orang tua mereka.

"Ini pemandangan jarang sejak 15 tahun lalu, bus dan truk jadi pada lewat sini," kata Sobur (45) warga Kampung Cijantung.

Hal senada terlihat di Kampung Pasir Munjul Kecamatan Sukatani. Di pinggir jalan, sejumlah remaja membawa kertas bertuliskan "Om Telolet Om,". "Ini seru-seruan saja kan jarang-jarang ada bus dan truk lewat, jadi kami ikut trending topic om telolet," kata Soni (15).

Lalu di Kampung Citapen Kecamatan Sukatani. Lagi-lagi banyak remaja dan anak-anak yang bergerombol dan berteriak "Om telolet Om," pada truk dan bus yang melintas. Itu jadi pemandangan lucu dan unik karena bersamaan dengan pengalihan arus kendaraan.

"Banyak bus dan truk yang lewat om, jadi iseng-iseng hiburan teriak "om telolet om," kata Ahmad (15).

Jumat (23/12) paginya, saat meresmikan Program Pemagangan Nasional di Karawang, Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga berkomentar soal fenomena di media sosial ini.

Menurutnya, fenomena itu merupakan kekuatan dan potensi media sosial di era globalisasi. "Itu sebuah kesederhanaan dan kebahagiaan rakyat," ujarnya.

Kesederhanaan yang menurutnya, menjalar jadi semacam hiburan yang menyebar ke segala lapisan masyarakat. Meski demikian dia tetap memastikan hal tersebut harus ada batasannya, terutama agar masyarakat tetap aman dan kondusif. "Tentu ada batasannya. Jangan sampai (om telolet) di tengah jalan, yang dilarang yang seperti itu," katanya.(men)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved