Jembatan Cisomang Bergeser, Pedagang Peuyeum Kampung Bendul Kebanjiran Rezeki

PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Bus dan berbagai kendaraan besar sudah tidak terhitung melintasi jalur arteri Purwakarta - Bandung, setelah polisi memberlakukan pengalihan arus sejak Jumat (23/12/2016) sore.

Bus dan truk besar yang melintasi jalur lama Purwakarta-Bandung itu melintasi kawasan sentra perajin peyeum atau tape singkong di Kampung Bendul, Kecamatan Sukatani yang juga bagian dari jalur arteri tersebut.

Pantauan Tribun di sentra Peuyeum Bendul, begitu sebutan kawasan perajin tape singkong, sejumlah bus antar kota di Jabar menuju Jabodetabek, mulai banyak parkir di depan warung-warung yang menjual peuyeum.

Ini mengingatkan Evi (40) pada masa sekitar 10 tahun lalu saat Tol Cipularang belum dibangun dan transportasi Jakarta-Bandung atau sebaliknya melewati jalur tersebut.

"Sejak tadi sore mulai banyak bus yang berhenti, penumpangnya pada beli makanan atau beli peuyeum dan jajanan lain," ujar Evi di warungnya.

Ia mengalami saat jalur itu masih ramai dilalui berbagai kendaraan. Hari ini, ia merasakan kemeriahan jalur itu seperti 10 hingga 15 tahun lalu. "Dulu juga seperti ini, ramai. Banyak bus yang lewat," katanya.

Hal senada dikatakan Apid (50), pedagang peuyeum lainnya. Sejak sore, ia telah menghabiskan hingga lebih dari 50 kg peuyeum. Padahal sehari-hari sebelumnya, sulit menjual peuyeum sebanyak itu.

"Ini imbas pengalihan arus, jadi ramai banyak bus lewat dan berhenti," katanya.

Hanya saja, tidak banyak bus yang singgah. Paling-paling kata dia, sebanyak 5 bus saja. "Kalau dulu yang berhenti itu kendaraan kecil, untuk istirahat makan, beli oleh-oleh dan lain-lain. Kalau sekarang mah kan kendaraan kecil masih bisa lewat tol," ujar dia.(men)