Inilah Berita-berita Kemarin yang Menarik Perhatian
Presiden Joko Widodo mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini tidak bisa lagi dijadikan patokan
Grup tersebut menggunakan sensor pintar dan kamera untuk menangkap sinyal Wi-Fi. Touch Research Project menggunakan teknik fotografi long exposure dengan sensor RSSI untuk melihat sinyal Wi-Fi.
Dari foto terlihat, apabila seseorang sedang dikelilingi sinyal Wi-Fi, berarti ia sedang berselancar di dunia maya menggunakan jaringan tersebut.
Warna-warna dari sinyal Wi-Fi dibagi menjadi dua, yakni biru dan merah. Apabila sinyal menampilkan warna merah, berarti sinyal sedang kuat. Sebaliknya, jika sinyal berwarna biru, berarti sinyal sedang lemah.
3. SBY Merasa Tertuduh?
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi, heran kenapa Partai Demokrat merasa ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai tertuduh saat Presiden Joko Widodo menyinggung mengenai aktor politik yang menunggangi kerusuhan dalam aksi unjuk rasa 4 November.Hal tersebut disampaikan Johan dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Budiman Tanuredjo, Senin (5/12).
Awalnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan menyinggung pidato Jokowi yang menyebut ada aktor politik yang menunggangi kerusuhan dalam demo.
Syarief menagih penjelasan dari pemerintah mengenai siapa aktor politik yang dimaksud Jokowi.
"Terus terang saja hampir dikatakan semua media dan masyarakat seakan-akan tembakannya ke Demokrat," ucap Syarief.
Johan pun langsung mempertanyakan pernyataan Syarief tersebut. Ia menegaskan bahwa Jokowi tak pernah menyebut nama, termasuk SBY, saat menyampaikan pernyataan mengenai aktor politik itu.
4. Denda Tinggi Tax Amnesty
Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha kayu, tambang batubara, hingga kelapa sawit di Kalimantan agar mau memanfaatkan program pengampunan pajak dengan melaporkan harta mereka.“Saya tahu di sini (Kalimantan) ada pengusaha kayu, migas, tambang, sawit,” kata Jokowi pada Sosialisasi Tax Amnesty di Hotel Platinum Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (5/12/2016).
Banyaknya pengusaha tidak sebanding dengan semangat mengikuti program pengampunan pajak yang digelontor pemerintah. Dalam catatan Ditjen Pajak, hanya 23.000 WP dari 1,3 juta WP se-Kalimantan ikut program ini. Setara 1,8 persen dari total WP.
Jokowi pun kembali mengingatkan kesempatan pada tahap kedua dan ketiga nanti benar-benar bisa dimanfaatkan.
“Hati-hati, akhir Maret 2017 denda sangat tinggi sekali. Itulah aturan perpajakan. Mumpung uang tebusannya murah sangat. Mumpung kita pemaaf,” kata Jokowi.
“Setelah 31 Maret, tiada maaf. Bayar apa adanya,” tambah dia.