Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Borok-borok Dimas Kanjeng Terungkap, Pembuang Mayat yang Sempat Buron Serahkan Diri

SEORANG pelaku pembunuhan Abdul Gani, pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, menyerahkan diri.

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNNEWS.COM
Marwah Daud dan Dimas Kanjeng. 

TRIBUNJABAR.CO.ID --  Seorang pelaku pembunuhan Abdul Gani, pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, menyerahkan diri.

Erik Yuliga adalah pelaku yang bertugas membuang jasad korban ke sungai di sekitar Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

"DPO atas nama Erik Yuliga menyerahkan diri ke Mapolda Jatim, Senin kemarin. Dia diantar kerabatnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (11/10/2016).

Erik ikut dalam mobil yang membawa jasad korban pembunuhan dari Probolinggo ke Wonogiri. Jarak dari lokasi pembunuhan ke lokasi pembuangan mayat itu lebih dari 300 kilometer.

"Dia putra seorang buron yang sudah menyerahkan diri sebelumnya, Muryad. Jadi tinggal satu buron lagi yang masih belum menyerahkan diri," imbuhnya.

Sebelumnya polisi menyatakan ada empat pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Tiga buron yaitu Erik, Boiran, dan Muryad sudah menyerah.

Polda Jatim menetapkan sembilan tersangka dalam pembunuhan Abdul Gani pada 13 April. Satu di antaranya adalah Taat Pribadi yang disebut sebagai otak pembunuhan.

Abdul Gani dibunuh pada hari ketika seharusnya dia bersaksi di Mabes Polri dalam laporan kasus penipuan oleh Dimas Kanjeng. Pelapor adalah Muhammad Ainul Yakin.

Di Jakarta, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyebut uang yang disita dari Padepokan Dimas Kanjeng tak seluruhnya asli. Uang asli yang ditemukan di sana hanya berjumlah Rp 4 juta.

"Uang aslinya sesuai informasi empat jutaan (rupiah). Jumlahnya tidak banyak," ujar Boy, di Mabes Polri.

Polri menduga uang yang diperlihatkan Taat Pribadi dalam foto dan video yang beredar adalah palsu. Petugas telah berusaha mencari bungker yang diduga berada di dalam padepokan. Ternyata hasilnya nihil.

"Ada yang bilang dalam bungker. Ada yang bilang di gudang. Polisi sudah melakukan upaya pencarian itu," tandas Boy.

Uang palsu yang "digandakan" Taat Pribadi dititipkan ke sejumlah pengikutnya. Beberapa pengikutnya yang diperiksa polisi sudah diperiksa.

Rumah mereka pun digeledah. "Di Makassar, misalnya, itu sedang kami jemput. Siapa (nama) korban-korbannya sedang disatukan oleh Bareskrim," tutur dia.

Bareskrim Polri berkoordinasi dengan Polda Jatim dalam penanganan kasus Taat Pribadi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved