Kuliner
VIDEO: Bebek Ali Boromeus, Daginya Empuk dengan Rasa 8 Jenis Lumuran Rempah
Kedai yang telah beroperasi sejak 2002 itu memang dikenal memiliki bebek goreng yang menggugah selera
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Setiap malam hari di pinggir jalan dekat pintu masuk rumah sakit Santo Borromeus di Jalan Hasanudin Bandung terdapat satu kedai yang sangat sibuk. Dari kejauhan pun terlihat puluhan kendaraan berjajar terparkir di sana. Saat masuk ke kedai tipikal pecel lele pinggir jalan dengan terpal dan kain panjang sebagai penutupnya, puluhan orang duduk di bangku kayu memanjang menyantap bebek, ayam, dan lele goreng. Sementara pengunjung lainnya menunggu pesanan datang. Adapun mereka yang telah menuntaskan makanannya berbaris cukup panjang untuk membayar di kasir yang hanya diurusi satu orang. Beberapa pelayan dengan kedua tangan penuh membawa lima sampai enam piring berisi nasi dan lauk pauknya lalu lalang mengantarkan pesanan kepada pengunjung. Semuanya itu sudah menjadi rutinitas keseharian kedai Bebek Ali Boromeus. Kedai ini digagas oleh pria asal Lamongan yang telah menetap di Bandung sejak 1992, Ali Renaldi (40).
Kedai yang telah beroperasi sejak 2002 itu memang dikenal memiliki bebek goreng yang menggugah selera. Dagingnya yang empuk dan tidak berbau hanyir mengubah persepsi orang tentang sebagian daging bebek saat itu yang dikenal relatif keras dibanding ayam.
Sebanyak delapan jenis rempah yang melumuri daging bebek di sana menghilangkan bau tak sedap dari bebek. Bebek usia 4 sampai 5 bulan dipotong empat bagian kemudian diolah menjadi bebek yang hingga saat ini digemari banyak orang. Pengunjung mendapat sekitar 250 gram daging bebek goreng dalam satu porsi.
Ada tujuh supplier bebek dari Bandung yang menyuplai bebek ke Bebek Ali Boromeus. "Yang penting bukan bebek peking. Bebek peking memang lebih murah dan besar tapi memang saya tidak suka," ujarnya saat ditemui di kedainya, kemarin.
Ali mengungkapkan pada 2002, penjaja bebek goreng pada umumnya masih mengandalkan bumbu kacang sebagai saus untuk bebek goreng. Ia berpikir untuk membuat sesuatu yang berbeda dengan sambal tomat yang masih jarang saat itu.
Sambalnya relatif encer dan tidak terlalu pedas. Sambal benar-benar tersaji panas. Saat tomat dihaluskan bersama cabai rawit dan gula merah pada ulekan berukuran besar terlihat kepulan asapnya. Sambal disajikan pada piring plastik bersama tahu tempe dan lalapan. Beberapa menu tambahan lainnya seperti ati ampela dan sate telur puyuh pun bisa melengkapi hidangan bebek goreng.
Selain bebek, pengunjung pun bisa memilih menu lain yakni ayam dan lele goreng.
Satu porsi bebek goreng dibanderol Rp 21 ribu termasuk nasi. Lele dipatok Rp 12 ribu dan ayam dihargai Rp 13 ribu.
Resep bumbu bebek, ayam, lele, serta sambalnya tidak serta merta Ali dapatkan dengan mudah. "Bumbu bebek lele ayam dan lainnya kami cari-cari sendiri. Memang agak susah prosesnya lama juga mendapatkan bumbu itu," ungkapnya.
Bebek Ali Boromeus empuk dan tidak meninggalkan aroma hanyir. Dengan lumuran sambalnya, daging bebek memberikan rasa yang kompleks saat dikunyah seperti asin, gurih asam, sedikit pedas, dan segar dari lalapan.
Meski di pinggir jalan, Bebek Ali Boromeus mampu menampung hingga 80 pelanggan. Puncak aktivitas kedai dengan pengunjung yang membludak jatuh setiap hari Sabtu.
Ali kerap menerima pesanan dari pemesan yang menggunakan jasa Gojek.
Tidak sedikit orang yang meminta untuk bekerjasama kepada Ali. Namun ia tetap menjalani usahanya sendiri dengan memperhatikan berbagai faktor termasuk karyawan.
"Karyawan ada 20 orang. Bagi-bagi rejeki. Ada yang pengen kerja yaudah bawa aja yang penting mereka enggak nganggur aja," ucapnya sambil bersantai menyeruput kopi.
Tak jarang kedai tersebut menjadi lokasi favorit para musisi jalanan untuk mengais rupiah dengan menelantunkan beberapa lagu. Pengunjung terlihat menikmatinya dengan membiarkannya menuntaskan beberapa lagu kemudian memberikan apresiasi dengan uang kecilnya.
Pengunjung kedai sangat beragam mulai anak-anak hingga lanjut usia. Meski di pinggir jalan banyak pengunjung memarkirkan mobil di sekitar kedai kemudian menyantap bebek di sana.
Bebek Ali Boromeus bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 23.30. (ee)