Preman Ancam Jurnalis

Ketua Harian PB PON Iwa Karniwa Prihatin dan Minta Intimidasi ke Wartawan Dihentikan

Kami sendiri menilai pemberitaan maupun kritik media sebagai bahan evaluasi.

Penulis: M Zezen Zainal Muttaqin | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/LAISA KHOIRUN NISSA
Sekda Jabar Iwa Karniwa 

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID -Ketua Harian PB PON Iwa Karniwa yang juga Sekda Jabar prihatin atas ancaman yang menimpa wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zainal M, yang bertugas meliput gelaran PON XIX Jawa Barat 2016.

"Saya turut prihatin atas kejadian yang mnimpa rekan Zezen dari Tribun. Dengan kejadian adanya oknum yang mengatasnamakan PB PON dan mengancam saudara Zezen dan keluarganya, tolong hentikan intimidasi tersebut,"katanya dalam pesan singkat kepada Zezen, Selasa (20/9).

Ia mendukung perkara ini untuk dilaporkan ke pihak kepolisian agar diusut tuntas. Agar otak di belakang kejadian ini terbongkar.

"Kami sendiri menilai pemberitaan maupun kritik media sebagai bahan evaluasi. Sejauh ini Tribun sudah banyak membantu memberitakan soal PON. Kami menilai sikap kritis Tribun adalah bagian dari "kanyaah" media agar PON ini sukses, terutama sukses administrasi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zainal M, mendapatkan intimidasi dari orang tak dikenal karena berita yang dibuatnya. Ia biasa bertugas meliput di Gedung Sate atau di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar.

Menurut Zezen berita itu tayang pada Harian Tribun Jabar pada Sabtu (17/9/2016). Berita yang dibuatnya terkait dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016.

“Berita itu tayang pada koran cetak Tribun Jabar dan menjadi head line halaman 1 dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON". Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang,” katanya, Selasa (20/9/2016).

Beberapa intimidasi, dikatakan Zezen mulai dialaminya pada Sabtu (17/9/2016) sekitar pukul 10.59. Ia menerima pesan singkat dari seseorang dengan nomor yang tidak dikenalnya. Dalam SMS itu, dia menanyakan keberadaannya seolah mengenalinya dengan akrab.

“Lalu beberapa menit kemudian nomor tersebut menelpon ke nomor saya, tapi tidak terangkat karena ponsel saya sedang diisi baterainya. Ketika melihat ada panggilan tak terjawab dan SMS, saya berinisiatif menelpon nomor bersangkutan namun tidak dijawab,” kata Zezen.

Tak berselang lama, kata Zezen, nomor tersebut kemudian mengirim beberapa pesan singkat bernada ancaman. Pemilik nomor itu memintanya untuk tidak lagi memberitakan hal-hal sensitif yang berkaitan dengan PB PON seperti penggunaan dana, dan lainnya. (Zen/Cis)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved