Demam Berdarah Dengue
Warga Tarogong Garut Lakukan Fogging Secara Swadaya, Ini Alasan Utamanya
BEBERAPA waktu lalu, puluhan warga di kampung tersebut diduga terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
GARUT, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kecewa karena Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut tak kunjung melakukan tindakan, warga Kampung Pasirmuncang, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul memilih melakukan pengasapan atau fogging secara swadaya.
Beberapa waktu lalu, puluhan warga di kampung tersebut diduga terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Namun Pemkab Garut tak memberi perhatian meski warga sudah melakukan pengaduan dan meminta untuk dilaksanakan pengasapan.
Doni Martin (36), salah seorang warga mengaku jika permintaan fogging yang diajukan kepada Dinkes tak bisa direalisasikan.
Pasalnya Dinkes beralasan tak memiliki anggaran untuk melaksanakan fogging.
"Jadi sekarang kami secara swadaya melakukan fogging sendiri. Alatnya juga menyewa dari perusahaan swasta yang dekat dengan kampung kami," ucap Doni, Minggu (26/6/2016).
Untuk menyewa alat tersebut, lanjut Doni, setiap kepala keluarga diminta untuk menyumbang mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 10.000.
Seharusnya Dinkes bisa segera menindaklanjuti laporan warga. Apalagi jumlah yang diduga DBD terus bertambah.
"Warga khawatir kalau tidak ada penanganan bisa ada korban jiwa. Dinkes juga tidak pernah memberikan sosialisasi soal penanganan DBD apalagi sampai melakukan fogging," ujarnya. (*)