Headline Koran Tribun Jabar
SMK Kebanjiran Peminat di Hari Pertama PPDB Jalur Nonakademis
Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Bandung kebanjiran peminat pada hari pertama pendaftaran
Penulis: dra | Editor: Dedy Herdiana
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Bandung kebanjiran peminat pada hari pertama pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur non- akandemis, Rabu (15/6). Para calon peserta didampingi orang tua atau walinya datang sejak pagi. Seperti terjadi di SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung.
Nina Marlina (43), warga Jalan Waas Kota Bandung, mengaku sudah datang bersama anaknya, Wulan Lestariani (14), ke SMKN 3 sejak sekitar pukul 08.00. Wulan mendaftar melalui jalur nonakademis kategori rawan melanjutkan pendidikan (RMP).
"Pendaftarannya sudah selesai, cuma masih ada persyaratan yang belum lengkap seperti SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional, Red), rapor, sama surat keterangan mutlak dari kepala sekolah. Tapi tadi dijelaskan, yang kurang lengkap persyaratannya nanti bisa menyusul," ujar Nina di SMKN 3 Bandung.
Nina mengatakan, pilihan ke SMKN 3 ini atas keinginan anaknya. "Kalau di SMK kan nanti setelah lulus bisa langsung kerja. Anaknya juga bisa punya keahlian khusus," katanya.
Hal senada diungkapkan Nunung Nurhayati (46), warga Batununggal.
"Kalau kuliah lagi kan takutnya biaya lagi. Jadi kalau ke SMK, dia punya keahlian dan dapat langsung bekerja," katanya di tempat yang sama.
Santi Nurhaliya (14), salah seorang calon peserta didik, mengaku antusias mendaftarkan diri di SMKN 3 Bandung. Ditemani neneknya, Sumarni (58), warga Kopo ini juga datang sejak pagi.
"Memang sudah niat sebelumnya pengin lanjut ke SMK. Kalau ke SMK kan habis lulus gampang cari kerjanya," ujar gadis berhijab lulusan MTS Babussalam ini.
Sinta mengatakan, proses pendaftaran sudah ia lakukan.
"Tinggal beberapa syarat lagi yang belum. Nanti mau dilengkapi secepatnya biar tenang," kata Sinta yang berencana masuk jurusan administrasi perkantoran di SMKN 3.
Kepala SMKN 3 Bandung, Euis Purnama, mengatakan, setiap tahunnya SMKN 3 Bandung memang memiliki banyak peminat. Pada hari pertama pendaftaran kemarin, ujarnya, jumlah pendaftar mencapai 500 orang.
"Sejak pagi sebelum dibuka, kami menyiapkan nomor antrean sebanyak 150. Itu langsung habis diambil peserta. Sehingga, saya memperkirakan hari ini bisa mencapai 500 orang lebih pendaftar," ujar Euis di SMKN 3 Bandung.
Euis mengatakan, untuk tahun ini, SMKN 3 Bandung membuka kuota penerimaan sebanyak 705 siswa dengan 20 rombongan belajar. Dua puluh persen di antaranya atau 143 siswa, diperuntukan bagi siswa tidak mampu atau RMP.
"Berdasarkan Perwal yang ada, siswa kurang mampu yang tidak diterima, nantinya diarahkan ke sekolah swasta. Kami tidak bisa menerima lebih dari kuota yang sudah ditentukan," katanya.
Antusiasme calon peserta didik, kemarin juga terjadi di SMKN 6 Bandung. Kepala SMKN 6, Ramdan, mengatakan pada hari pertama pendaftaran kemarin, ada sekitar 200 orang siswa RMP yang mendaftar.
"Hari pertama ini sangat banyak pendaftar. Saya rasa besok juga akan sama banyaknya. Kami akan melayani selama waktu pendaftaran dibuka, berapa pun yang mendaftar, kami akan melayani," ujar Ramdan kepada Tribun melalui sambungan telepon.
Ramdan mengatakan, untuk tahun ini, SMKN 6 menyediakan sebanyak 200 kursi bagi siswa RMP dari total 1.000 kursi yang disiapkan di SMKN 6.
"Namun, sesuai dengan perwal dan aturan PPDB, jalur nonakademis ini pilihannya satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Jadi kalau pilihan satu tidak diterima, saya akan salurkan ke swasta," katanya.
Berangkat Subuh
Membludaknya pendaftar juga terjadi SMKN 12 Bandung. Pada hari pertama, kemarin, lebih dari 100 oreng yang mendaftar, termasuk dari luar kota.
"Padahal, jalur RMP itu sudah jelas bahwa sesuai perwal, khusus untuk orang Kota Bandung yang dekat dengan sekolah yang bersangkutan. Tapi, kendalanya masih ada saja orang kabupaten yang keukeuh (mendaftar). Pagi tadi saja sudah ada sekitar 10 pendaftar luar Bandung," ujar Tri Karnilah, Wakasek Kesiswaan SMKN 12 Bandung di ruang kerjanya, kemarin.
Untuk jalur nonakademis ini, ujarnya, SMKN 12 membuka kuota 87 siswa dari jalur RMP, 20 siswa dari jalur prestasi, dan tiga siswa berkebutuhan khusus.
Berbeda dengan jalur RMP, jalur prestasi terbuka untuk siapa saja baik dari dalam maupun dari luar Kota Bandung. "Untuk jalur PDBK atau peserta didik berkebutuhan khusus, kami prioritaskan yang terdekat," katanya.
Warsono, warga Kabupaten Indramayu, mengaku bersama istri dan anak-anaknya sudah berangkat dari Indramayu sejak subuh. Warsono mengatakan, sudah mempersiapkan sebelas persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftarkan anaknya, Dhaifan Safriyansyah, ke SMKN 12.
"Alasannya di sini ada jurusan penerbangan. Kalau SMK biasa, kan, banyak di Indramayu juga. Pengin nyoba di sini lah," ujarnya, saat ditemui di sela-sela pendaftaran, di aula SMKN 12 Bandung, Rabu (15/6).
Ia mendaftarkan putranya di jalur prestasi berbekal dua piagam juara satu Piala Bupati Kabupaten Indramayu tingkat SMP dalam bidang sepakbola.
Berbeda dengan Warsono, Eni Endah Rahayu mendaftarkan anaknya ke SMKN 12 Bandung melalui jalur RMP.
"Alhamdulillah lancar pendaftarannya. Sekarang tinggal nunggu seleksi aja," kata Eni yang tinggal di Jalan Pajajaran Dalam, sekitar satu kilometer dari SMKN 12 Bandung.
Sesuai Perwal Kota Bandung nomor 610 Tahun 2016 tentang tata cara PPDB, proses pendaftaran PPDB untuk jalur nonakademis yang dimulai kemarin akan berlangsung hingga Sabtu (18/6). Waktu PPDB nonakademis ini berlaku untuk semua tingkatan sekolah. (dra/ee)
Adakah hambatan yang dialami pendaftar dan bagaimana halnya dengan pendaftaran nonakademis di SMA? Simak selengkapnya di Tribun Jabar edisi cetak hari ini, Kamis (16/6/2016). Ikuti berita-berita menarik terbaru lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.