Kebun Binatang Bandung
Kepala BBKSDA Menyebut Kebun Binatang Bandung Tidak Memberikan Laporan Secara Periodik
BBKSDA melakukan pengecekan ke kebun binatang Kota Bandung pada Februari 2016, kata Sylvana, semua binatang di sana kondisinya baik-baik saja.
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Sylvana Ratna, merasa kecewa dengan pihak pengelola kebun binatang Kota Bandung, yang tidak memberikan laporan secara periodik terkait satwa yang sakit, melahirkan, dan mati.
Menurutnya, BBKSDA melakukan pengecekan ke kebun binatang Kota Bandung pada Februari 2016, kata Sylvana, semua binatang di sana kondisinya baik-baik saja. "Mereka mempunyai kewajiban melaporkan secara periodik sebulan terkait kondisi satwa yang sakit, lahir, dan mati itu, harus dilaporkan dan kami BBKSDA Jabar wajib melakukan pembinaan dan terakhir melakukan pengecekan pada Februari lalu, kondisi mereka masih baik-baik saja," katanya kepada awak media di lokasi Kebun Binatang, Kamis (12/5/2016).
Di samping itu, Sylvana pun mengungkapkan bahwa Lembaga Konservasi (LK), sebetulnya masih sangatlah minim, sehingga Dirjen KSDA mendorong pendirian-pendirian lembaga konservasi. LK di Jawa Barat saja, lanjutnya, baru ada tiga, yaitu LK Bandung (umum), LK Taman Safari, dan Cikumbulan Garut. Dan menurutnya, hanya Taman Safari saja yang termasuk kepada kategori ideal.
"Tujuannya pendirian-pendirian ini, ya untuk mengkonservasi, menerima sitaan, dan merehabilitasi, serta membantu pemerintah untuk melakukan konservasi-konservasi satwa yang dilindungi," ucapnya.
Ketika disinggung terkait apakah nantinya dapat menular ke satwa lainnya, Sylvana pun mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi, dengan berkeliling mengumpulkan hasil pengecekan ke satwa-satwa lainnya. (ff)