Tren Media Sosial

#NyalaUntukYuyun, Siswi SMP Berprestasi Itu Tewas dengan Tangan dan Kakinya Terikat

MENDADAK ramai dengan munculnya tagar #NyalaUntukYuyun.

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
KOMPAS.COM via DEUTSCH WELLE
Illustrasi. 

BENGKULU, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Kronologis tragedi memilukan meninggalnya Yn (14), seorang siswi SMP kini ramai diperbincangkan di media sosial.

Pertengahan April 2016 Yn ditemukan sudah tak bernyawa.

Bermula saat warga Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang geger dengan temuan sesosok mayat sudah berbelatung di dalam jurang, Senin (4/4/2016).

Atas dasar itu pula kini dunia maya di media sosial, terutama Twitter, mendadak ramai dengan munculnya tagar #NyalaUntukYuyun.

Tagar ini merupakan bentuk perlawanan dan solidaritas netizen terhadap YN terungkap sebelum meninggal diperkosa 14 pemuda saat pulang sekolah.

Saat ditemukan warga, mayat Yn ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kaki dan tangan terikat.

Mayat YN ditemukan oleh salah seorang warga yang hendak pergi ke kebun karena mencium aroma busuk menyengat.

Mayat itu tampak hanya mengenakan singlet, sementara pakaian sekolah, pakaian dalam, dan alat sekolah korban sudah lenyap.

Menurut informasi, korban pulang dari sekolah pada Sabtu (2/3/2016) dengan berjalan kaki karena arah rumah yang berbeda dengan teman lainnya.

Korban selalu berjalan sendirian. Sejak Sabtu (2/3/2016) korban tak pernah pulang ke rumah.

Yakin (34), ayah korban, menceritakan, ia sempat melapor ke polisi perihal hilangnya anaknya itu.

Kapolsek PUT Iptu Eka Chandra didampingi Kanit Reskrim Rejang Lebong, Bripka Sutriyono, menyatakan, hingga saat ini, kasus tersebut masih didalami.

Ada banyak muncul spekulasi terkait penemuan mayat tersebut.

"Masih didalami. Saat ini, kita masih mengumpulkan keterangan dari keluarga korban. Tetapi, kuat dugaan bahwa ini kasus pemerkosaan dan pembunuhan," kata Sutriyono.

Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui sebagai anak berprestasi di sekolahnya.

Bahkan, terakhir, korban meraih peringkat tiga di sekolahnya. (*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved