Inspirasi

VIDEO: Kisah Pria Tua Pengayuh Becak yang Setiap Hari Jumat Menggratiskan Penumpangnya

"Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar,...."

Penulis: Dicky Fadiar Djuhud | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
youtube
Inilah sosok pria tua pengayuh becak di daerah Dinoyo (Malang, Jatim) sedekah tiap jumat. 

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima-kasih.

Pekan berikutnya, pada hari jumat pula, Pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.

Setelah diantar ke tempat tujuan, pria itu menyodorkan uang Rp 200 ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.

Pengayuh becak yang sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :

"Insyaallah.. Kulo ikhlas pak.. Kulo sagete shodaqoh nggih namung ngeten niki,, ngateraken tiyang." (Insyaallah.. Saya ikhlas Pak..Saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini,, mengantarkan orang..)

Karena merasa aneh, Pria yang menumpang itu menimpali :

"Lha kalau begini terus, Istri, dan Anak bapak makan apa.!? Kenapa nggak mau dibayar..?!"

Pengayuh becak itu pun menjawab :

"Alhamdulillah, Rayat kulo nggih sami ikhlas menawi saben Jum'at kula shodaqoh ngeten niki.." (Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini..)

"Oh,, jadi Bapak nggak mau di bayar pada hari Jum'at saja..!?" Tanya si penumpang memastikan.

"Nggeh, Pak"

"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang penasaran..

"Wonten Dinoyo Pak, wingkingipun bank.." (Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank..)

Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah Tukang becak itu.

Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah dinoyo, akhirnya Pria itu ketemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yang di carinya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved