Ledakan di Sarinah Jakarta

Tantowi Tak Setuju Tagar 'Kami Tidak Takut' Dilakukan Berlebihan

Teroris juga bermain di media sosial sehingga dikhawatirkan ada kesan menantang.

Penulis: cis | Editor: Dedy Herdiana
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Tantowi Yahya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, menilai, terlalu pagi menuding kelompok tertentu yang bertanggungjawab atas aksi teror Sarinah.

Menurutnya, yang patut dilakukan pascateror, yakni hidup normal dengan tingkat kewaspadaan tinggi.

"Kita harus mengakui kalau kita diserang apapun alasannya. Faktanya kemarin kita diserang," kata Tantowi di Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (15/1/2016).

Tantowi pun menilai, tanda pagar (Tagar) 'Kami Tidak Takut' jangan dijadikan gerakan berlebihan. Sebab teroris juga bermain di media sosial sehingga dikhawatirkan ada kesan menantang.

"Menurut saya sebaiknya kita hidup normal tapi tidak boleh takut karena takut itu tujuan utama teroris. Kita hidup seperti biasa tapi tingkatkan kewaspadaan," ujar Tantowi.

Tantowi mencontohkan, peledakan tower kembar Amerika pada 2011. Pemerintahnya secepat kilat merespon bahwa negara mereka sedang diserang.

"Itu tidak lebai dan bukan upaya menakuti rakyatnya tapi lebih kepada meningkatkan kewaspadaan rakyat dan menimbulkan kesatuan," kata Tantowi.

Sementara lokasi teror yang dekat istana dan jumlah korban 7 orang dan puluhan luka, Tantowi menilai, jumlah korban itu cukup besar untuk sebuah aksi terorisme. Ia menilai, tidak tepat kalau kita cenderung menyepelekan.

"Yang harus kita lakukan juga saat ini adalah mencermati apa sesungguhnya terjadi meningkatkan kewaspadaan dan mencari upaya agar kemungkinan terulangnya aksi tersebut terjadi di Ibu kota tidak terjadi," kata Tantowi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved